Majalahaula.id – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktifitas erupsi Gunung Merapi sudah mengalami penurunan. Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyampaikan hanya terjadi dua kali guguran awan panas pada Senin (13/3/2023).
Ditambahkannya, jarak guguran terjauh 1.500 meter ke arah barat daya atau Kalibebeng. Agus berharap tidak ada aktivitas susulan yang memicu erupsi Gunung Merapi.
Sementara titik guguran awan panas, lanjutnya, bersumber dari aktifitas kubah lava Gunung Merapi yang berada di sisi barat daya. Kubah lava itu diperkirakan bervolume 1,6 juta meter kubik. Kubah lava satunya berada di tengah kawah gunung dengan perkiraan volume 2,3 juta meter kubik.
Sementara itu, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyusun ulang strategi pengiriman bantuan. “Kalau misalnya terjadi sesuatu, kemana kita mengirim bantuan tak perlu lagi bertanya, sudah otomatis,” ucap Suwondo.
Polda DIY saat ini telah menyiagakan sekitar 50-100 polisi. “Seluruhnya, sejumlah 10.700 personel. Tapi untuk saat ini kami siapkan dulu 50-100 personel,” ungkapnya.
Hasil pantauan Pos Pengamatan Kaliurang bahwa aktivitas Merapi sudah menurun dengan status masih Siaga level III.
Sempat Erupsi
Gunung Merapi menunjukkan aktivitasnya pada Sabtu (11/3/2023) siang dan berlangsung hingga Minggu (12/3/2023) malam. Tercatat ada 60 kejadian awan panas guguran di Gunung Merapi. Pasca rangkaian guguran awan panas tersebut status Merapi masih Siaga Level III.(Vin)