Search

Mata Ajar Pendidikan Pancasila Dibuat dalam Bahasa Arab dan Inggris

Majalahaula.id – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi mengatakan, bahan ajar Pendidikan Pancasila bagi Perguruan Tinggi sudah siap diedarkan kepada mahasiswa untuk dipelajari.

Yudian mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Mendikbudristek agar segera dimasukkan dalam bahan mata ajar. Nantinya, bahan mata ajar Pendidikan Pancasila itu dibuat dalam Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Selain yang sudah ada dalam bahasa Indonesia.

“Kami menginginkan agar bisa 4 (empat) kali lipat lebih baik lulusan Nahdatul Ulama agar tidak tertinggal dengan negara lainnya. Sehingga daya saing lulusan Nahdlatul Ulama bisa menjadi lulusan terbaik,” ungkapnya.

Saat menjadi keynote speaker di depan para rektor Universitas NU se-Indonesia, Yudian mengatakan guna merawat dan membangun peradaban perlu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Baca Juga:  Pengurangan Dana bagi yang Telat Lapor Penggunaan Dana BOS 2022

“Maka NU tidak boleh terlepas dengan meneladani kelebihan para Nabi (Nabi Daud, strategi perang; Nabi Nuh, teknologi perkapalan; Nabi Sulaiman, ahli melestarikan flora dan fauna), dengan penguatan melalui SMA IPA, dan jurusan teknik,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Kepala BPIP, Dr Drs Karjono, mengajak audiens merefleksikan konsep pembangunan Bung Karno. Ia menjelaskan, pembangunan yang dimaksud oleh Bung Karno yakni membangun suatu negara dengan membangun teknik, membangun pertahanan, namun yang paling utama untuk membangun bangsa adalah membangun jiwa bangsa atau ‘Nation and Charakter Building’.

Dalam Perpres 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SPN) sudah ada dalam kurikulum, mata ajar Pancasila untuk perguruan tinggi dan sudah ditetapkan oleh Mendikbud terkait mata ajar Pancasila mulai dari PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi, khususnya dari pendidikan dasar sampai dengan menengah.

Baca Juga:  Kemendikbudristek Apresiasi 3 Target Transisi PAUD ke SD

“Bahan mata ajar itu (Pancasila) akan sesegera mungkin diimplementasikan sehingga kami sudah menyiapkannya berdasarkan peraturan tersebut,” ucapnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengajak Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan dalam kehidupan umat manusia pada masa depan.

“Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk disumbangkan sebagai upaya mencapai kemuliaan masa depan umat manusia”, kata Gus Yahya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA