Majalahaula.id – Pondok Pesantren Gedongan di Cirebon, Jawa Barat punya kebiasaan menarik yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Kebiasaan yang dimaksud yaitu adalah kegiatan cukur massal yang diperuntukkan bagi para santri-santrinya, khususnya santri putra.
Usai mengikuti cukur massal ini, para santri putra dari pondok pesantren itu pun tampak lebih rapi dengan gaya potongan rambut baru. Satu persatu, santri-santri itu dicukur oleh para pemangkas rambut yang berasal dari beberapa daerah.
Kegiatan cukur massal ini digelar dalam rangka memperingati Haul atau hari peringatan meninggalnya sesepuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Gedongan Cirebon, KH Muhammad Said yang ke-92.
Menurut koordinator cukur massal, Ahmad Hisyam, kegiatan ini sudah pernah dilakukan pada tahun lalu. Namun saat itu, jumlah pemangkas rambut yang terlibat belum terlalu banyak, yaitu hanya sekitar enam orang.
Melihat tingginya antusias para santri yang mengikuti cukur massal di tahun lalu, pihak pondok Pesantren pun kemudian kembali mengadakan kegiatan tersebut pada tahun ini.
Kali ini, jumlah pemangkas rambut yang terlibat dalam kegiatan cukur massal itu ada sebanyak 30 orang. Sementara untuk pesertanya, ditargetkan mencapai 2000 santri putra.
“Dalam rangka menyambut Haul (sesepuh) Pondok Pesantren Gedongan, KH Muhammad Said yang ke-92, kita mengadakan cukur massal. Kebetulan ada sekitar 2000 santri laki-laki yang mukim di sini. Jadi kegiatan ini kita beri tema, cukur massal 2000 kepala” kata Ahmad Hisyam.
Hisyam mengatakan, selain dalam rangka memperingati Haul Pondok Pesantren Gedongan, kegiatan cukur massal ini juga digelar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Sehingga, saat memasuki bulan puasa nanti, para santri sudah dalam keadaan rapi setiap mengikuti berbagai macam kegiatan di pondok pesantren.
“Jadi ketika memasuki bulan Ramadan santri-santri sudah dalam keadaan rapi. Ketika ngaji maupun ketika mengikuti salah tarawih mereka sudah rapi,” kata dia.
Salah satu santri yang mengikuti kegiatan cukur massal itu adalah Neris Delin Raihan. Santri asal Brebes Jawa Tengah itu mengaku antusias mengikuti kegiatan cukur massal tersebut agar bisa memiliki tampilan rambut yang lebih rapi.
“Kebetulan rambut saya sudah agak panjang. Jadi saya antusias untuk mengikuti cukur massal ini. Karena sebentar lagi juga kita ingin menyambut bulan suci Ramadhan. Takutnya nanti nggak sempet cukur,” kata dia.