Search

Pesan Refleksi Ketua IPPNU Malang di Momen Harlah ke-68

Majalahaula.id – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kini menapaki usia 68 tahun.Di momentum Hari Lahir (Harlah) ke-68 IPPNU, Pengurus Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mendapatkan kado spesial lolos tahap final PWNU Jatim Award 2022.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Kabupaten Malang Faizatul Masfufah menyampaikan, bertambahnya usia sudah selayaknya dijadikan ajang refleksi diri dalam spirit berorganisasi.

Sapa Aspirasi Rekanita dalam Kolaborasi atau disingkat Srikandi. Kegiatan dalam rangka refleksi Hari Lahir (Harlah) IPPNU ke-67 ini digelar secara virtual melalui Zoom Meeting, Rabu (02/03/2022) malam.

“68 tahun IPPNU membersamai pelajar perempuan NU, menjadi wadah dalam mencetak kader-kader yang berkualitas. Momen Harlah ini adalah waktu untuk dapat merefleksikan diri melalui perjuangan para ulama, Bu nyai, serta para tokoh lainnya, sehingga mampu terdeklarasi organisasi yang mewadahi pelajar putri Nahdliyin, yaitu IPPNU,” katanya saat dihubungi NU Online Jatim, Kamis (02/03/2023).

Baca Juga:  Sinergi Kultur dan Struktur Jadi Modal Masuki Abad Kedua NU Sumenep

Selanjutnya, definisi perjuangan di organisasi pelajar IPPNU ditularkan kepada generasi saat ini dan masa depan. Sehingga momentum harlah ini mampu menambah semangat dalam berkhidmat para kader.

“Agar mereka semua terus menjaga dan merawat eksistensi IPPNU dalam peradaban dunia,” ungkap Faiza, sapaan akrabnya.

Ia menjelaskan secara keseluruhan kader IPPNU Kabupaten Malang berjumlah 4.783. Mereka terbagi dalam 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Diharapkan, memasuki abad kedua NU, IPPNU bisa menjadi gerbang awal bagi kader muda NU untuk menjadi inkubator gerakan Aswaja an-Nahdliyah.

“Sehingga pelajar putri NU dapat terus bergerak, berproses, serta terus meningkatkan potensi. Hal ini agar IPPNU mampu memenuhi kebutuhan serta menjawab tantangan di era saat ini,” ujar pelajar asal Kepanjen, Malang ini.

Baca Juga:  Lagi, KKB Bakar Sekolah di Dekai

Faiza menjelaskan, sebagai organisasi yang memiliki arah gerak keagamaan, kemasyarakatan, dan keterpelajaran, maka menjadi suatu poin kekuatan bagi IPPNU untuk terus meningkatkan kuantitasnya.

“Kami berpesan, melalui beraneka ragam budaya dan local wisdom yang dimiliki oleh setiap daerah, kader IPPNU mampu membawa organisasi dalam meningkatkan perannya di tengah masyarakat,” paparnya.

“Sudah saatnya kader IPPNU berani tampil untuk memimpin, tidak lagi sebagai second line, hingga mampu memberikan peran nyata dalam perkembangan peradaban umat manusia,” pungkasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA