Majalahaula.id – Kurang dua pekan lagi penganugerahan PWNU Jatim Award digelar. Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) memiliki kado istimewa. Karena RSI A Yani berhasil lolos tahap final.
Kado lainnya kembali datang, menyambut 100 tahun atau satu abad Nahdlatul Ulama (NU) versi hijriyah yang puncaknya akan digelar di GOR Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023) lalu, kembali memiliki kado istimewa. Yakni berdiri dengan megah gedung 14 lantai yang diberi nama RSI Tower.
Gedung ini rencana akan diresmikan pada Maret 2023 ini, maju dari target pembangunan yang diperkirakan pada Juli 2023. Saat itu, Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin melakukan peletakan batu pertama pembangunannya.
Ketua Yarsis, Prof Mohammad Nuh sudah sering kali mengatakan, kehadiran gedung itu bisa menjadi living monument atau monumen hidup dan akan menjadi kebanggaan NU. Ini sebagai bukti bahwa NU memiliki rumah sakit dengan standar dan kualitas yang tidak kalah dengan rumah sakit lain baik dalam layanan dan fasilitas kesehatan.
Sebagai living monument, nantinya logo NU akan dipasang di puncak gedung sehingga bisa diketahui dan dilihat seluruh masyarakat. “Itu sebagai bukti NU harus ada di atas tidak boleh di bawah,” kata Prof Nuh.
Kehadiran RSI Tower yang menjadi bagian dari RSI Surabaya Ahmad Yani itu adalah aset benda (tagible asset) NU yang berada di bawah Yarsis. Selain itu ada juga RSI Surabaya Jemursari dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Semua aset itu diharapkan bisa memberikan manfaat bagi banyak masyarakat.
Direktur RSI Surabaya Ahmad Yani, dr Dodo Anondo mengaku, RSI Tower itu melengkapi gedung Grha RSI setinggi lima lantai. Nantinya, antara dua gedung itu akan dihubungkan dengan jembatan yang di atasnya juga akan ada bangunan setinggi empat lantai.
“Di lantai bawahnya nanti akan dibuat lahan parkir sehingga pasien dan keluarganya serta karyawan RSI merasa nyaman dan aman,” tandas dr Dodo.
Setiap bangunan kata dr Dodo didesain dengan sangat detail oleh seorang arsitek dari Filipina. Sehingga nantinya, masing–masing gedung memiliki fungsi masing-masing dan bisa memfasilitasi masyarakat dengan berbagai latar belakang.
“Di RSI Tower akan melayani pasien umum dengan layanan seperti halnya hotel bintang lima. Kenyamanan pasien akan diutamakan. Kami sudah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai,” tandas dr Dodo.
Sedangkan di Graha RSI akan dijadikan layanan untuk pasien BPJS Kesehatan. Sehingga semua pasien dari berbagai macam latar belakang bisa ditangani dengan baik.
Tapi lebih dari itu, kata dr Dodo, kehadiran RSI Surabaya Ahmad Yani dengan segala fasilitas yang dimiliki akan membuktikan pada masyarakat bahwa rumah sakit milik NU tidak kalah dalam hal fasilitas dan sarana pelayanan kesehatannya. Dy