Search

Danau Toba Butuh Hotel Bintang 5

Majalahaula.id – Berkaca kepada gelaran F1H2O, Danau Toba kewalahan menyediakan hotel bintang lima bagi peserta dan penonton. Hal ini selaras dengan intruksi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melarang untuk pembangunan hotel bintang 3 di Danau Toba.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan Hotel bintang 5 menjadi keharusan karena tidak memiliki sama sekali di kawasan Danau Toba.

Sandiga menerangkan ajakan Luhut adalah untuk memfokuskan para investor di hotel bintang 5, karena hotel bintang 3 sudah terkelola dan tersedia.

“Ajakan Pak Luhut untuk memfokuskan para investor di hotel bintang 5, karena hotel bintang 3 sudah terkelola dan tersedia. Ada beberapa hotel yang berdiri, tapi yang bintang 5 belum ada,” katanya.

Baca Juga:  Surga Dunia di Kesunyian Pulau Kodingareng Keke

Sandiaga mengimbau pengelola homestay di Danau Toba untuk terus meningkatkan layanannya. Katanya, saat ini juga sedang dipersiapkan live on board di Danau Toba seperti yang dulu diterapkan di Labuan Bajo. Sedangkan, harga homestay di Danau Toba kisaran harga Rp 350 ribu semalam untuk homestay yang standar, dimana termasuk makan pagi ini harus ditingkatkan layanan yang lebih baik ke depannya.

“Kami akan terus koordinasi dan jelas dibutuhkan hotel bertaraf internasional di kawasan Danau Toba termasuk live on board yang kami dorong untuk beroperasi juga,” imbuhnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA