Majalahaula.id – Menteri Keuangan RI ini menyempatkan diri untuk membesuk Cristalino David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy, anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo. Sri Mulyani mengaku sedih melihat kondisi David.
“Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji,” kata Sri Mulyani sebagaimana dituliskan dalam akun Instagramnya, Sabtu (25/02/2023).
Untuk kasus penganiayaan yang sedang ditangani kepolisian, Sri Mulyani mendukung langkah hukum yang ditempuh keluarga demi mendapatkan keadilan. “Bahwa tindakan kekerasan dan penganiayaan keji tidak boleh dibiarkan-tidak boleh terulang lagi, dan tidak dapat dibenarkan oleh alasan apa pun,” kata Sri.
Sri Mulyani menegaskan agar proses hukum tetap dilanjutkan. “Saya tegaskan lagi proses hukum jalan terus aja. Kita akan dukung penuh semuanya,” ujar Sri Mulyani sesudah meminta maaf kepada orang tua David.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah Lembaga Bantuan Hukum Ansor untuk menindak kasus penganiayaan ini secara tuntas. “Saya sangat menghargai, menghormati dan mendukung penuh langkah LBH Ansor dalam menyikapi kejadian ini, dan mendukung keputusan LBH Ansor untuk menindak kasus ini secara hukum,” jelasnya.
Sri Mulyani bersama Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Alissa Wahid, dan Yenny Wahid menjenguk David di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 10.00 WIB Sabtu pagi.
Sementara itu, pihak keluarga sekaligus pengacara Jonathan Latumahina, Rustam Hatala mengucapkan terima kasih kepada Menkeu dan Menag yang telah menjenguk David di RS Mayapada. “Terima kasih atas kunjungan, support dan doa Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang telah berkunjung bersama Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas,” jelasnya.
Pada kjesempatan yang sama, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid meminta keadilan dalam kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak kepada David, putra Pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina. “Jadi kalau kami dari keluarga besar Nahdliyin tentunya mengharapkan ada keadilan dalam hal ini atau di sisi lain kita menginginkan, meminta doa kepada masyarakat Indonesia agar segera disembuhkan,” ujar Yenny. (Ful)