Majalahaula.id – Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Alissa Qotrunnada Wahid menyebut Muhammadiyah sebagai kakak tertua NU. Maka menurut putri sulung Gus Dur itu, kerja sama NU dengan Muhammadiyah selalu always tidak pernah never. Hal itu disampaikan Alissa dalam acara Bincang Sudut Pandang ‘Muhammadiyah-NU Merawat Indonesia’ yang diselenggarakan oleh MQFM Jogja pada, Sabtu (11/2/2023).
Alissa menegaskan, kerja sama antara Muhammadiyah – NU telah terjalin sejak lama. Muhammadiyah sebagai kakak dan NU sebagai adik, saling mengisi dan kolaborasi dalam memajukan kehidupan umat, berbangsa dan bernegara. “Muhammadiyah itukan kakak tertua, kakaknya NU jadi kerja sama itu selalu always tidak pernah never. Begitu juga dengan ormas Islam yang lain yang sehaluan dengan maksud dan tujuan syariah itu sendiri,” ungkapnya.
Kerja sama dengan Muhammadiyah, lanjut Alissa karena memiliki maqasid syariah atau tujuan syariah yang sama. Sementara, NU tidak bisa bekerjasama dengan kelompok atau golongan yang tidak memiliki tujuan syariah yang sama, misalnya seperti ISIS dan Jamaah Ansharut Tauhid. “Yang mengaku berlandaskan Islam tetapi mereka melakukan tindakan-tindakan terorisme-kekerasan yang itu melanggar maqashid syariah itu NU tidak bisa bekerja sama,” imbuhnya.
Kolaborasi Muhammadiyah – NU, kata Alisha, di dalam bidang-bidang sosial kemasyarakatan atau pelayanan kemanusiaan senantiasa terjalin dengan baik, rekat dan kuat. Muhammadiyah dengan NU bersama-sama komitmen dalam merawat Indonesia.(Vin)
