Majalahaula.id – Wali Kota Solo ini termasuk pejabat yang aktif di media sosial. Tidak semata mengunggah konten, juga merespons keluhan, masukan, saran dan kritik bahkan kadang candaan dari warga yang masuk. Salah satunya salah satunya saat satu akun di Twitter bicara soal rendahnya derajat. Dan sebagai panggung terbuka, yang disampaikan juga beragam.
Seperti cuitan yang ditulis akun @ada** yang merespons cuitan Gibran sebelumnya. Cuitan Gibran itu juga adalah respons untuk netizen soal banjir di Solo. “Banjir Solo adalah bentuk teguran dari Alloh kepada @gibran_tweet untuk segera taubat nasuha,” tulis akun @Man***, demikian saat dilihat media ini, Ahad (19/2/2023).
Cuitan itu direspons Gibran sebagai berikut: Ya pak. Matur nuwun untuk masukannya. Mohon maaf jika saya salah dan diharuskan taubat. Sekali lg saya minta maaf atas kesalahan2 saya.
Diberitakan sebelumnya, Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjadi hulu Bengawan Solo. Luapan Bengawan Solo membuat sejumlah daerah yang dilalui sungai terpanjang di Jawa itu kebanjiran. Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, dan Solo. Ratusan warga di Wonogiri sempat mengungsi akibat meluapnya Bengawan Solo dan beberapa anak sungai lain.
Kondisi di Kota Solo lebih parah. Sekitar 21 ribu warga terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis (16/02/2023). Gibran Rakabuming telah menyampaikan komplain ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait banjir di wilayahnya. “Yang jelas kalau misalnya dapat kiriman limpahan dari Wonogiri ya koordinasi dulu. Tapi nggak apa-apa, nanti kita antisipasi lagi. Harusnya sudah mulai surut,” kata Gibran, Jumat (17/02/2023).
Belum lagi kritik yang cukup pedas seperti berikut: Walikotsampah. Derajat kau rendah skLi sih. Sy jokowers. Tp tingkah lakumu ky bukan seorang pemimpin.cocok jd Blogger doang. Hal remeh temeh begini ditanggapi. Tiap jam update twitter jawabin tweet orng dngn jwbn ky orng sma gak berkualitas. Lu walikota kerjaannya twiteran mulu.
Lalu, bagaimana tanggapan Gibran? Gibran merespons cuitan panjang itu dengan singkat, “Ya pak. Maaf saya salah.” (Ful)