Majalahaula.id – Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, pemerintah pusat memberikan respon positif terkait permintaan masyarakat Madura yang menginginkan jalur kereta di Pulau Garam kembali dioperasikan. Fauzi mengungkapkan, PT KAI telah bersurat kepada Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Sumenep, terkait inventarisasi aset, termasuk pembayaran Surat Pemberitahuan Pajak Tertuang (SPPT) yang biasa dilakukan setiap tahun.
“Alhamdulillah, setelah melakukan serangkaian komunikasi dan menyurati Presiden Joko Widodo, perjuangan kita, perjuangan masyarakat Madura yang menginginkan kereta api hidup lagi sudah satu langkah lebih maju,” kata Fauzi, Rabu (15/2/2023).
Fauzi menilai, permintaan tersebut sekaligus menjawab harapan masyarakat Madura yang menginginkan moda transportasi kereta dihidupkan lagi. Fauzi berjanji akan segera menyiapkan data-data aset kereta ahar proses reaktivasi jalur kereta bisa lebih cepat dilaksanakan.
Ditambahkannya, dialognya dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah terkait reaktivasi kereta di Pulau Madura juga mendapat respons positif. Dialog yang dimaksud dilaksakan ketika keduanya melakukan kunjungan kerja ke Sumenep, beberapa waktu lalu.
Fauzi pun mengaku, usulan reaktivasi jalur kereta Pulau Madura tersebut mendapat banyak dukungan dari berbagai kalangan masyarakat. “Selain kalangan pengusaha, usulan tersebut juga direspon positif oleh politisi dari daerah pemilihan Madura dan juga tokoh agama,” imbuhnya.
Reaksi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Sementara itu, reaksi berbeda ditunjukkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur atas reaktivasi jalur kereta di Madura. Anggota DPRD Jawa Timur asal Dapil Madura, Mathur Husyairi mendukung langkah Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang menginisiasi kembali reaktivasi jalur kereta di Pulau Madura.
Menurutnya, reaktivasi jalur kereta akan berdampak positif bagi masyarakat Madura. “Reaktivasi jalur kereta menjadi opsi terbaik ketika rencana pembangunan jalan tol urung dilakukan,” tegas Mathur.
Reaksi berbeda ditunjukkan anggota DPRD Jatim Mohammad Aziz yang menyebut
ada hal yang lebih urgent untuk Madura saat ini. Aziz menyatakan, reaktivasi rel kereta api memang penting untuk mendukung moda transportasi umum di Madura. Tetapi, hal yang mendesak saat ini ialah soal pembangkit listrik.
“Selain rel kereta api, ada yang lebih urgent yaitu soal pembangkit listrik. Madura, terutama Bangkalan harus punya pembangkit listrik sendiri,” kata Aziz.
Aziz mengungkapkan suplai listrik di Madura selama ini ditopang dari Pulau Jawa melalui sambungan kabel Suramadu. Di sini, banyak kerusakan yang terjadi, di mana kabel setiap tahunnya beberapa kali terbakar.
Menurut Politikus PAN ini di Madura, khususnya di wilayah Bangkalan ada sekitar 7 operator migas. Tetapi, wilayah di Madura masih disuplai listrik dari luar. “Madura, termasuk Bangkalan masih harus disuplai dari luar daerah untuk kebutuhan energinya. Untuk kebutuhan domestik saja masih jauh dari terpenuhi, apalagi untuk kebutuhan industri. Kepulauan Madura kaya migas, tapi nggak bisa menikmati energi secara layak,” jelasnya.(Vin)