Majalahaula.id – Puluhan ribu warga Nahdliyin Kabupaten Banyuwangi berkumpul di alun-alun Taman Blambangan untuk menghadiri peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama dengan tajuk “Genduren Agung”, Rabu (15/2/2023) malam.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penampilan Banser Kids, kemudian dilanjut konvoi kendaraan, serta makan sego gulung bersama pada sore harinya.
Acara dilanjut pada malam hari bersama Majelis Shalawat Sokarajjeh yang dipimpin KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Beliau adalah cucu KH. As’ad Syamsul Arifin, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama.
Menurut KH. Moh. Ali Makki Zaini, selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Banyuwangi, kegiatan 1 Abad NU memang sengaja mengambil tema Genduren Agung.
Genduren sendiri biasa dilakukan untuk memohon doa, keberkahan, mensyukuri, doa atas kematian seseorang, memperingati hari besar keagamaan atau peristiwa penting lainnya yang dilakukan bersama-sama dan diakhiri dengan makan bersama.
“Kenapa kami berinama Genduren Agung. karena warga NU adalah orang yang suka genduren. Jadi kalau ditanya, siapa warga NU? ialah orang yang suka genduren. Ini ada orang suka genduren tapi sembayange gak pateng (salatnya tak rajin) sudah dengan terpaksa kita NU-kan. karena bermodalkan genduren,” tutur Gus Makki dalam sambutan seperti yang dikutip dari bwi24jam.com.id
Baginya, 100 tahun usia Nahdlatul Ulama bukan usia yang sedikit. Dalam memasuki gerbang Abad ke-2, kata Gus Makki sudah waktunya sebagai warga Nahdliyyin mengerjakan sesuatu dengan bersungguh-sungguh, seperti peribahasa Jawa, Cancut Taliwondo.
“Modal yang sudah dimiliki baik modal batiniah, modal lahiriyah harus berakhir dengan aksi nyata biar sesuai dengan nama pendiri NU KH. Hasyim Asyari, Hasyim itu berarti pendobrak,” ujarnya.
“Ke depan banyak hal yang harus kita bersama-sama lakukan. Bagaimana kita meningkatkan kesejahteraan, bagaimana kita empati dan simpati kepada pendidikan NU. Dua hal inilah yang dititipkan muassis-muassis NU. Tentu kita tidak bisa bekerja sendiri,” imbuhnya.
Pada acara itu, hadir Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Dalam sambutannya, orang nomer satu di Bumi Blambangan mengucapkan harapan ormas Islam terbesar di dunia ini bisa membawa manfaat dan berkah bagi Banyuwangi.
“Semoga acara pada malam hari ini dalam rangka merayakan Harlah NU yang sudah berusia 1 abad mudah-mudahan membawa manfaat dan berkah bagi kita semuanya dan semoga NU terus diberikan kemuliaan oleh Allah SWT,” ucap Bupati Ipuk.
Ipuk mengajak masyarakat untuk mensyukuri dan mengupayakan bersama apa yang sudah diamanhkan dan diajarkan oleh para pendahulu agar bisa terus dilanjutkan perjuangannnya.
“Dalam usia yang sudah di angka 1 abad, ini bukan hal yang mudah dicapai, tetapi penuh tantangan dan penuh perjuangan dari para pendahulu kita yang sudah luar biasa memberikan bimbingan kepada kita,” pungkasnya.
Sebagai cerminan tolerensi umat beragama, Genduren Agung dalam rangka 1 Abad NU di Banyuwangi ini turut dihadiri pula oleh tokoh-tokoh nonmuslim. Selain itu, tampak hadir Forkopimda, Pengurus NU Banyuwangi, serta para Kiai dan Bu Nyai Pondok Pesantren (bwi24jam)
MG4