Search

Membangun Peradaban Perlu Negosiasi

Majalahaula.id – Esensi peristiwa Isra’ Mi’raj yang dijalankan Rasulullah SAW mengajarkan prinsip-prinsip dasar dalam membangun peradaban. Hal ini disampaikan Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Profesor Nadirsyah Hosen saat mengisi acara Peringatan Isra’ Miraj dan Doa Bersama untuk Korban Gempa yang digagas PCINU Turki secara virtual melalui Zoom, Ahad (12/2/2022).

Dalam peringatan bertajuk Perjalanan Muslim Indonesia dalam Memajukan Peradaban itu, Nadirsyah menyebutkan peristiwa Isra’ Mi’raj mengajarkan bahwa membangun peradaban dunia memerlukan negosiasi. Ini tercermin dari kisah “bolak-baliknya” Nabi Muhammad saw yang bernegosiasi kepada Allah swt soal perintah shalat sebanyak 50 kali dalam sehari. “Lalu bertemu (Nabi Muhammad saw) dengan Nabi Musa yang bilang itu terlalu banyak. Akhirnya Nabi minta dikurangi lagi. Terus begitu,” ujar pria kelahiran 8 Desember 1973 itu.

Baca Juga:  Halaqah Fikih Peradaban, dari NU untuk Diplomasi Global

Bayangkan, ini perintah Allah belum dilaksanakan, tapi sudah ditawar. Ini kasih sayang Allah luar biasa. Kalau kita ingin menegakkan peradaban dunia dengan kekerasan ini nggak akan berhasil. Ternyata Allah pun mau dan rela dinegosiasi perintahnya,” imbuhnya.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA