Search

Tri Rismaharini Jelaskan Penyerapan Anggaran Kemensos

Majalahaula.id – Menteri Sosial (Mensos) ini mengatakan, kementeriannya berhasil mencatatkan penyerapan anggaran sebesar Rp 96,5 triliun atau 98,58 persen pada 2022. Penyerapan tersebut, kata dia, didasarkan pada empat pos realisasi anggaran, yaitu pos belanja pegawai, belanja barang, belanja bantuan sosial (bansos), dan belanja modal.

“Pertama, pos belanja pegawai terealisasi sebesar Rp 428 miliar atau 91,52 persen dari pagu Rp 468 miliar,” kata perempuan yang akrab disapa Risma itu dalam keterangan tertulis, Jumat (10/02/2023).

Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Jakarta, Rabu (08/02/2023). Risma menjelaskan, pos belanja barang terealisasi sebesar Rp 4 triliun atau 96,55 persen dari pagu Rp 4,2 triliun. “Untuk belanja bansos, realisasinya sebesar Rp 91,8 triliun atau 98,71 persen dari pagu Rp 93 triliun,” ucap Risma.

Baca Juga:  Muhammad Romahurmuziy Jawab Kritik Aktivis Antikorupsi

Sementara untuk belanja modal, imbuh dia, terealisasi sebesar Rp 158,5 miliar atau 99,93 persen dari pagu Rp 165,3 miliar. Risma menjelaskan bahwa realisasi belanja bansos tersebut digunakan oleh tiga unit kerja di lingkungan Kemensos. Pertama, Direktorat Jenderal (Ditjen) Rehabilitasi Sosial (Rehsos) sebesar Rp 595,21 miliar.

Kedua, Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) sebesar Rp29,09 triliun. Ketiga, Ditjen Pemberdayaan Sosial (Dayasos) sebesar Rp 63,23 triliun. “Bansos pada Ditjen Rehsos dialokasikan untuk bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dengan jumlah alat bantu tersalurkan sebanyak 15.478 unit dan realisasi sebesar Rp 595,21 miliar atau 98,83 persen,” kata Risma.

Adapun rincian bantuan tersebut diberikan untuk literasi khusus bagi penyandang disabilitas netra, Atensi penyandang disabilitas, permakanan disabilitas tunggal. Kemudian, disalurkan untuk Atensi korban darurat kebencanaan, Atensi anak, Atensi anak yatim piatu (Covid-19), Atensi anak yatim piatu (tambahan anggaran), Atensi lanjut usia (lansia) dan permakanan lansia tunggal. “Jadi, ini bentuk bantuannya tidak hanya berupa bansos, tapi juga respons kasus,” ujar Risma.

Baca Juga:  Mahfud MD Respons Masuk Bursa Cawapres

Ia menjelaskan, bansos pada Ditjen Linjamsos dialokasikan untuk program perlindungan sosial korban bencana alam, bencana sosial dan nonalam, serta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST). (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA