Majalahaula.id – Satu dari 9 program rangkaian 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) adalah Muktamar Fikih Peradaban. Muktamar bertaraf internasional ini merupakan puncak Halaqah Fikih Peradaban yang digelar di lebih dari 250 tempat di tanah air.
Muktamar Fikih Peradaban dibuka dengan pameran dokumentasi pergerakan Kiai Wahab Hasbullah atau Mbah Wahab sebagai utusan NU ke Saudi Arabia, Ahad (5/2/2023). Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan pameran itu penting.
Walaupun sebenarnya tak ada yang istimewa dalam perjalanan itu, namun narasi yang dibawa oleh Mbah Wahab dari Arab menjadi salah satu pendongkrak semangat para anggota NU. “Dengan tagline merawat jagat membangun peradaban di acara Muktamar Internasional, kita diingatkan kembali oleh semangat yang dibawa oleh Kiai Wahab atau yang biasa kita kenal bersama dengan Mbah Wahab,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya ini, Ahad (5/2/2023).
Awalnya, dokumentasi perjalanan Mbah Wahab akan dibukukan. Namun karena terbatasnya waktu, launching dari buku tersebut diundur, baru soft launching dengan diadakannya pameran dokumentasinya di Hotel Shangri-la Surabaya. Mbah Wahab ini adalah Wali Peradaban, beliau juga menginisiasi berdirinya NU pada waktu itu, dan beliau pula yang melakukan perjalanan panjang membawa nama NU ke Kerajaan Arab Saudi,” terangnya.
Dalam pameran tersebut, dari pantauan SuaraJatim.id di lokasi, puluhan foto hasil pengambilan gambar oleh KH Wahab Hasbullah sendiri, saat melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan membawa nama NU. Tak hanya foto dokumentasi saja, dalam pameran tersebut juga menampilkan dokumen serta surat-menyurat KH Wahab, serta beberapa surat telegram yang ditujukan ke Indonesia.
Tak hanya itu, pameran ini juga menunjukan perjalanan Kiai Wahab ke daerah-daerah, guna mengumpulkan para ulama bisa berkomunikasi satu antar lainnya, dan mewujudkan perkumpulan atau organisasi dengan para ulama lainnya, yakni Nahdlatul Ulama.
Dalam pameran itu juga, menunjukan jika KH Wahab Hasbullah sempat mendatangi Masjid Ampel, bahkan melalui anaknya, yakni KH Hasib Wahab, jika ayahnya pernah bersurat langsung ke Sunan Ampel. “Abah datang ke makam Sunan Ampel dan Abah bersurat, dengan cara menulis surat dan suratnya dimasukan ke tanah,” ungkap KH Hasib sambil tertawa.(Vin)