Majalahaula.id – Merayakan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) tentu tak harus dengan hingar bingar pesta meriah. Banyak cara bisa dilakukan untuk merayakan 1 Abad NU. Pun dengan hadiah atau kado untuk usia seabad NU.
Seperti yang dilakukan siswa SD Maarif Jogosari, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Para siswa sekolah inovatif ini ramai-ramai membuat baliho yang terbuat dari 17.328 buah tutup botol bekas.
Belasan ribu tutup botol aneka warna ditempel ke permukaan triplek yang lumayan besar. Konfigurasi benda daur ulang itu akhirnya membentuk wajah tokoh-tokoh NU yaitu KH Hasjim Asy’hari, KH Wahab Hasbullah, dan KH Abdurrrahman Wahid (Gus Dur). Masing-masing baliho terdiri dari dua lembar triplek, dengan ukuran panjang maupun lebar sekitar dua meter lebih. “Kami dari Maarif ingin turut merayakan seabad NU bersama anak-anak. Juga ingin mengenalkan tokoh-tokoh ulama NU kepada mereka. Lalu muncul ide membuat kegiatan yang dapat melibatkan seluruh siswa, yaitu membuat baliho ini,” kata Nurul Khunaini Kepala SD Maarif Jogosari Pandaan.
Ditambahkannya, proses pembuatan baliho ini cukup lama. Sejak dua pekan lalu siswa sudah diminta mengumpulkan tutup botol bekas. Hasilnya terkumpul ribuan tutup botol air mineral, bekas tutup teh kemasan, hingga minuman rasa-rasa. Dari 833 siswa terkumpul sekitar 25 ribu tutup berwarna-warni. Warna-warni itulah nantinya yang akan digunakan untuk membentuk wajah. Proses penempelannya memakan waktu dua hari.
“Sebetulnya prosesnya bisa dipercepat. Tetapi ini kan juga untuk pembelajaran. Jadi masing-masing siswa secara bergantian diberi kesempatan mengambil warna sesuai kebutuhan, lalu menempelkan sekian tutup botol,” kata Harun Al Rasid, guru kelas IV.
Nurul menjelaskan, dalam berkarya ini pihak sekolah tidak menuntut kesempurnaan. Yang penting anak-anak terlibat dalam proses membuat karya bersama dan mereka menikmatinya dangan suka-cita. Hal itu terlihat dari antusias siswa saat mengumpulkan tutup botol. Demikian juga pada saat kegiatan menempel, sejumlah siswa yang ingin membantu terus, enggan diganti teman-temannya.
Menurut Nurul Khunaini, kegiatan yang dikemas dalam One Day Discovery ini juga bermanfaat untuk pembentukan karakter dan cinta lingkungan. Siswa diajak peduli dengan masalah lingkungan, lalu dengan kreativitas memanfaatkan benda-benda bekas menjadi karya daur ulang yang cukup menarik dan bernilai ekonomi.(Vin)