Search

Bahlil Lahadalia Di Balik Gencarnya Hilirisasi

Majalahaula.id – Arah pembangunan di Tanah Air telah emmasuki babak baru. Salah satu yang tengah digencarkan adalah melakukan hilirisasi pembangunan di sejumlah sektor. Hal itu demi memastikan bahwa arah pembangunan dapat lebih optimal dan bisa dilakukan dengan lebih terarah dan tentu saja lebih menghasilkan.

Pemerintah saat ini semakin gencar untuk melakukan hilirisasi di beberapa sektor. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengemukakan bahwa pemerintah akan melakukan hilirisasi 21 komoditas hingga 2040. Bahkan angkanya dapat mencapai nilai US$545 miliar atau setara Rp 8.141 triliun (kurs Rp 14.900 per dolar AS).

Ia mengatakan, pihaknya baru saja menyelesaikan arah kebijakan hilirisasi, melalui peta jalan hilirisasi investasi. “Kemarin kita hanya bicara hilirisasi di sektor nikel terus, jadi kami sudah buat bagaimana oil and gas. Kita masih impor metanol, kita masih impor soda ash, ke depan gas-gas kita yang pasarnya belum ada kita lakukan hilirisasi,” katanya dalam telekonferensi, Jumat (03/02/2023).

Baca Juga:  Nicke Widyawati, Wanita Paling Berpengaruh Dunia

Dirinya melanjutkan, pemerintah juga akan melakukan hilirisasi di berbagai sektor seperti perkebunan, perikanan, hingga kelautan. Sebuah prospek yang demikian menjanjikan. “Jadi 21 komoditas ini akan mencapai kurang lebih sekitar US$545 miliar sampai 2040. Ini adalah peta jalan Indonesia, menuju Indonesia emas pada 2045,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan untuk melarang ekspor bahan mentah bauksit pada Juni 2023. Larangan ekspor bauksit itu menyusul hilirisasi nikel yang sudah dilakukan pemerintah. Presiden mengatakan bahwa dengan larangan ekspor bauksit itu diproyeksikan RI akan memperoleh keuntungan berkali-kali lipat. Diperkirakan dari hilirisasi bauksit RI akan menghasilkan Rp 70 triliun. “Bauksit itu kita umumkan di bulan Desember mulai Juni 2023 dan kita akan hilirisasikan dalam negeri. Lompatannya dari Rp 20 triliun kurang lebih menjadi Rp 70 triliun,” kata Jokowi dalam peringatan HUT ke-50 PDIP Selasa (10/01/2023).

Baca Juga:  KH Fahrur Rozi Pangkas Biaya Haji 2023

Sedangkan hilirisasi yang dilakukan pada nikel, Jokowi mengatakan RI mendapatkan keuntungan yang meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 17 triliun menjadi Rp 360 triliun. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA