Majalahaula.id – Nahdlatut Tujjar Fest sebagai rangkaian peringatan 1 Abad NU di Sidoarjo resmi dibuka. Kegiatan pameran inovasi dan bazar UMKM ini membawa semangat kebangkitan ekonomi NU abad kedua.
Koordinator Nahdlatut Tujjar Fest, Adien Jauharudin mengungkapkan memasuki abad kedua NU terhitung sejak 8 Februari 2023, NU sudah harus mulai dengan cara-cara dan strategi baru. Karena NU tidak saja organisasi yang besar dari segi massa tapi kini tumbuh menjadi raksasa ekonomi.
“Ini soal sejarah, soal 100 tahun dan soal masa depan NU secara keseluruhan. Nahdlatut Tujjar yang berdiri pada 1918 ini adalah sejarah cikal bakal berdirinya NU. Ini menjadi gerakan ekonomi secara keseluruhan warga NU,” kata Adien dalam keterangannya, Rabu (1/2/2023) malam.
Bendahara Umum Pimpinan Pusat GP Ansor ini mengatakan, memasuki abad ke 2 NU tidak lagi menjadi kekuatan sosial, keagamaan dan politik, tetapi tumbuh menjadi raksasa ekonomi. Karena itu, harapannya NU tidak lagi menjadi kekuatan ekonomi berbasis individu atau parsial, tapi melangkah lebih maju menjadi ekosistem ekonomi berbasis korporasi.
Adien juga mengingatkan pentingnya transformasi teknologi dan inovasi sehingga produk-produk NU menjadi unggulan dan diterima pasar. Tentu hal itu didukung dengan sumber daya manusia NU yang unggul dalam menghadapi generasi emas 2045.
“Abad ke-2 ini NU lahir menjadi raksasa ekonomi dengan kekuatan ekosistem ekonomi berbasis korporasi. Dengan begitu NU akan menjadi organisasi yang mandiri secara ekonomi,” ujar mantan Ketua Umum PB PMII ini seperti dikutip dari Jatim.inews.id
Adien menjelaskan, dalam Nahdlatut Tujjar Festival ini diikuti oleh 400 tennat UMKM yang menawarkan berbagai produk, mulai makanan, minuman, merchandise, hingga produk tekonologi. Kegiatan ini tersebar di 7 lokasi yang berpusat di alun-alun Sidoarjo.
Ia optimistis perputaran uang dalam perhelatan 1 Abad NU ini mencapai Rp500 miliar sesuai prediksi Gus Yahya, Ketua Umum PBNU. Sebab warga yang datang tentu akan membelanjakan uangnya.
“Itu rumusnya sederhana, kalau acara Nahdlatut Tujjar Fest ini dimulai seminggu sebelum puncak resepsi, kemudian ditambah 1 juta orang yang hadir di hari H. Kalau satu orang saja yang hadir belanja Rp100.000 dikalikan jumlah yang hadir, maka target perputaran uang Rp500 miliar akan terpenuhi,” kata aktivis muda NU itu. (Inews)
Mg3