Search

Nekat Melaut, Perahu Nelayan Tergulung Ombak

Majalahaula.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan akan terjadinya gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia. Namun, sejumlah nelayan tetap nekat melaut demi memenuhi kebutuhan hidup. Akibatnya perahu nelayan di Kulonprogo Yogyakarta tergulung ombak dan nelayan Lebak Banten dilaporkan hilang.

Di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta perahu nelayan yang mengangkut dua orang nelayan, tergulung ombak. Namun telah dipastikan, tidak ada korban jiwa dan mesin kapal alami kerusakan. “Nihil korban jiwa dan mengakibatkan mesin trouble,” ucap Koordinator SAR Linmas Wilayah V Aris Widyatmoko.

Aris menjelaskan bahwa nelayan telah pergi ke arah laut menggunakan kapal. Tanpa diduga, ombak yang cukup tinggi membuat kapal diterjang ombak hingga terbalik karena tidak bisa menghindar.

Baca Juga:  Pati Terkepung Banjir

Diketahui bahwa BMKG telah memperingatkan tentang cuaca ekstrim di wilayah selatan pulau Jawa. Tim SAR wilayah V Kulonprogo juga telah menghimbau nelayan untuk tidak melaut sementara waktu untuk menghindari terjadinya korban.

Nelayan Dilaporkan Hilang di Perairan Cihara Lebak

Seorang nelayan bernama Makmur (56), warga Wanasalam, dilaporkan hilang di Perairan Cihara, Lebak, Banten. Tim SAR gabungan diturunkan untuk mencari korban. Anggota SAR Banten Estu Riyadi mengatakan, Makmur berlayar menggunakan kapal KM Dimas dari Wanasalam ke Binuangeun. Di Perairan Cihara, Makmur sempat menghubungi keluarga sebelum hilang kontak. “Jadi saudara Makmur ini beberapa kali memberi kabar kepada keluarga. Posisi terakhir yang diketahui keluarga dari yang bersangkutan itu di Perairan Cihara,” kata Estu Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga:  Semarak Kick Off 1 Abad NU Bantul

Estu menjelaskan, di kapal tersebut hanya ada Makmur. Dia berlayar seorang diri tanpa anak buah kapal (ABK). Kapalnya berlayar pada Senin (23/1) pukul 09.00 WIB. Pada Kamis (26/1) Makmur kembali mengabari keluarga kalau kapalnya kehabisan bahan bakar dan tali jangkarnya putus. “Jumat lalu yang bersangkutan juga masih mengabari keluarga tapi sudah nggak tahu posisinya di mana setelah itu hilang kontak,” tuturnya.

Tim SAR gabungan, lanjut Estu, sudah diturunkan ke lokasi guna melakukan pencarian. Petugas akan mencari sejauh 24,42 NM dan menyisir 5 kilometer dari Pantai Cihara. “Masih, masih pencarian,” tandasnya.(Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA