Majalahaula.id – Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar akan menggelar gawai besar dalam peringatan satu abad hari kelahiranya. Acara yang dihelat dengan berbagai kegiatan sampai pada puncaknya berupa perhelatan akbar di Sidoarjo, Jawa Timur pekan pertama Februari ini direncanakan dihadiri lebih dari satu juta orang. Mereka adalah dari berbagai penjuru Nusantara termasuk perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) dari berbagai negara.
Menjelang gelaran acara puncak itu PBNU mengeluarkan instruksi berupa pengibaran bendera NU dan istighotsah secara serentak. Hal tersebut dilakukan di seluruh tingkatan kepengurusan, rumah warga atau komunitas NU yang ada.
Menanggapi instruksi itu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sekadau, Tohidin meminta seluruh jajaran kepengurusan sampai ke tingkat ranting dan seluruh warga NU untuk satu komando menjalankan instruksi PBNU tersebut.
“Mari kita patuhi instruksi PBNU, kita satu komando, kita gelar istighosah, pasang bendera NU di sekretariat, rumah-rumah dan lembaga pendidikan atau komunitas,” ungkap Tohidin dalam siaran persnya, Kamis (26/01/2023) malam.
Lebih lanjut dikemukakan bahwa yang juga tidak kalah penting bahwa monetum tersebut hendaknya dapat dilakukan konsolidasi. Dengan demikian, semua elemen NU dapat menjalin koordinasi yang lebih baik.
“Kita tingkatkan juga silaturahim dan koordinasi baik internal NU maupun dengan steakholder lain, perkuat jaringan dengan membentuk kepengurusan badan otonom sampai tingkat ranting, dan jika memungkinkan laksanakan bhakti sosial di tempat ibadah,lembaga pendidikan, panti asuhan dan tempat lain, selain itu perkuat juga pelayanan NU di berbagai bidang,” tegas Tohidin.
Diketahui PCNU Sekadau juga sudah merencanakan penguatan organisasi dengan mendorong dimasifkanya lagi kaderisasi. Hal itu dilakukan baik di pengurus NU semua tingkatan maupun banom. Selain itu PCNU juga telah memberikan instruksi dan menfasilitasi berbagai even baik festival maupun yang lainya kepada banom dan pengurus ranting. (Ful)