Majalahaula.id – PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) disebut-sebut seharusnya bisa memaksimalkan semua potensi untuk pengembangan bisnis dan pemberdayaan masyarakat. Termasuk di kalangan pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR RI Muhammad Rapsel Ali menyarankan perusahan yang memiliki nama ID FOOD itu membangun industri pangan berbasis pesantren. Apalagi perusahaan bergerak di bidang pangan, manufaktur, perdagangan, dan distribusi.
Rapsel menjelaskan, pesantren sebagai lembaga pendidikan agama islam tertua di Indonesia punya potensi luar biasa. Karena, berdasarkan data Kementerian Agama, ada 26.975 pesantren di seluruh Indonesia.
Seluruh pesantren itu menampung sekitar 2.584.749 santri. Termasuk santri yang mukim sebanyak 1.412.428 orang.
“Potensi ini harus dimanfaatkan dan ID FOOD bisa menciptakan atau membangun industri pangan berbasis pesantren,” kata Rapsel dikutip, Rabu (25/1/2022).
ID FOOD sendiri memiliki visi ingin menjadi perusahaan produsen pangan nasional yang berkualitas. Perusahaan memiliki milestone atau tonggak pengembangan, termasuk pengembangan kemitraan lokal dan global serta perluasan pasar dan pengembangan model bisnis.
Rapsel menyebut, pesantren bisa menjadi salah satu sasaran. “BUMN Pangan tersebut harus membina UMKM Pangan berbasis pesantren. Misalnya peternakan ayam, bebek, telur maupun pangan lainnya seperti UMKM perikanan dan peternakan serta UMKM pertanian,” ujarnya.
Dengan menyentuh pesantren, ID FOOD juga secara tidak langsung melakukan pemerataan industri pangan yang memang sangat diperlukan saat ini.
“Ini merupakan strategi pemerataan kemajuan industri pangan berbasis pesantren karena sudah jelas hasil dan produknya nantinya bisa diserap di wilayah pesantren atau lingkungan sekitarnya,” tegasnya.
Dengan potensi yang ada, Rapsel berharap ID FOOD bisa menjalin kemitraan yang cukup besar di kalangan pesantren. Pesantren menurutnya bisa dimasukan dalam bagian ekosistem ID FOOD.
“Saya berharap ID FOOD yang merupakan BUMN khusus pangan menciptakan 5.000 UMKM pangan berbasis pesantren. Kita ingin RNI yang merupakan Holding BUMN Pangan punya warung-warung pangan yang juga bisa masuk ke pesantren-pesantren,” tandasnya.