Search

Ciptakan Pengusaha Berkarakter Islami

Majalahaula.id – Satu lagi Lembaga Perekonomian Nahdlatu Ulama (LPNU) yang masuk nominator Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim Award 2023 datang dari LPNU Kota Kediri. Nur Muhyar selaku Ketua LPNU Kota Kediri mengatakan ada empat program unggulan yang dimiliki. Pertama, go legal go digital ini adalah komitmen dalam pendampingan perolehan legalitas usaha bagi nahdliyin, dan masyarakat secara umum mulai dari pengurus NIB, PIRT serta sertifikasi halal.

Kemudian, dilanjutkan analisis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), potensi untuk migrasi ke digital dan pelaksanaan pelatihan digitalisasi usaha. Sampai saat ini hasilnya sudah mencapai 50 UMKM yang dapat sertifikat halal dan 300 usaha yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Kedua, ngajipreneur ini merupakan pelatihan berkelanjutan berbasis digital dengan kurikulum oleh mentor praktisi, diiringi oleh kajian kitab muamalah dan akhlaq. Ngajipreneur juga dilakukan pembekalan teknis mulai teknik fotografi, packaging, copy writing, dan digital marketing, serta membangun karakter islami dari kitab kuning terutama dasar-dasar Aswaja. Lewat program ini mencetak pengusaha era industri 4.0 yang berkarakter dan berakhlaq sempurna.

Baca Juga:  BUMN Motor Pertumbuhan Ekonomi dan Pembukaan Lapangan Kerja

Muhyar menyebut, ada sekitar 420 alumni ngajipreneur dan hanya 4 yang lost contact, dalam arti 416 itu terkomunikasi dengan baik. Para alumni tersebut ada yang sudah memiliki produk dan penjualan produknya meningkat, ada juga yang buka usaha baru, ada yang jadi karyawan, da nada alumni yang dipekerjakan untuk membantu di perusahaan teman-teman pengurus LPNU.

“Ini menunjukkan bahwa apa yang kami lakukan bagus, karena kami tidak terlalu neko-neko, alumni bisa seperti itu hasil dari mereka belajar. Ngajipreneur ini sudah otomatis, berkontribusi banyak, ketika kami kumpulkan dalam waktu singkat paling tidak yang hadir 360 orang dari jumlah alumni yang kami bina,” ujarnya usai presentasi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Baca Juga:  Kenali Tipe Pembeli untuk Kembangkan Bisnis

Lebih lanjut, Muhyar mengungkapkan, ketika ada bencana Cianjur bukan berbondong-bondong ke sana, tapi santri yang berasal dari Cianjur yang rumahnya terdampak diberi bantuan. Bantuan bisa dari alumni ngajipreneur yang sudah memiliki usaha atau memiliki posisi penting di perusahaan.

“Goal kami ya mengubah mainsed dari yang tadinya usaha secara konvensional atau offline jadi lebih baik lagi dengan berbagai pelatihan yang sudah kami laksanakan, misalnya digital marketing. Sedangkan, mereka yang tidak punya basic keahlian usaha bakal dibantu lewat pelatihan itu,” jelasnya.

Ketiga, mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ini ditujukan untuk membantu perekonomian umat, mempermudah akses permodalan untuk UMKM. Keempat, business development ini fokus pada pemasaran produk. Produk yang dipasarkan selama ini adalah produk herbal dan produk oleh-oleh haji.

Baca Juga:  4 Ide Usaha di Pegunungan 

“Kami berencana untuk memberikan usaha kesehatan, tapi masih kendala fisik. Itu kalau bisa disebut produk, tapi tidak memproduk sendiri, kami hanya memasarkan saja. Kami realistis tidak muluk-muluk harus membuat produk tidak,” ujar caleg PKB itu.

Muhyar juga merasa lega telah mengikuti presentasi di ajang PWNU Jatim Award itu. Jikalau diberi penghargaan itu adalah sebuah apresiasi terhadap apa yang dikerjakan selama ini, dari proses, evaluasi, kritikan dan sebagainya.

“Sesuatu yang bagus untuk memperbaiki diri kami, syukur kalau kami diberi apresiasi, diberi penghargaan, itu akan menjadi penyemangat bagi kami untuk lebih maju lagi,” pungkasnya yang juga menjadi pengawas BMT dan tenaga ahli wali kota Kediri tersebut. *Lina

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA