Search

Lima Program PCNU Nganjuk, Hasilkan Omset Puluhan Juta

Majalahaula.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nganjuk, berhasil masuk babak final Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Award 2022. Datang dengan semangat para pengurus melakukan presentasi pada (22/01/23) di Aula lantai 9 Kampus Universitas NU Surabaya (UNUSA) pukul 19.30 malam.

KH. Drs. Moh. Hasyim Afandi, M.Ag. Ketua PCNU Nganjuk menuturkan, ada lima program yang sudah disiapkan dalam presentasi. Yakni program gerakkan pendidikan berkualitas, gerakan kemandirian ekonomi, gerakan kesehatan dan kesejahteraan, gerakan dakwah digital dan pengkaderan.

Gerakkan pendidikan berkualitas, kata Kiai Hasyim, adalah kegiatan pelaksanakan advokasi dan pendampingan kepada lembaga-lembaga pendidikan unggul. Melalui jaringan SDI Net Kabupaten Nganjuk. Saat ini sudah ada 14 lembaga SDI milik warga NU kabupaten Nganjuk yang tergabung.

Antara lain, SDI Miftahul Huda Pegaringan Nganjuk, yang sudah memiliki berbagai prestasi. Juga pesantren-pesantren life skill yang ada di Kabupaten Nganjuk. Diantaranya pondok pesantren Sunan Ampel Dukur Patianrowo dan masih banyak lagi/

Baca Juga:  PCNU Situbondo Tanam Ratusan Bibit Pohon

Selanjutnya, gerakkan kemandirian ekonomi. Gerakan ini telah melahirkan produk air mineral NU Cless, yang bahannya berasal dari mata air Gunung Wilis. Saat ini sudah memiliki omset Rp 420 juta per bulan. “Produk ini sudah tersebar di berbagai lini. Termasuk ke pemerintah daerah dan pada warga NU di Kabupaten Nganjuk. Tentunya produk ini sudah diolah dengan teknologi canggih dan higienis,” tutur Kiai Hasyim.

Selain warga Nganjuk, lanjut Kiai Hisyam, NU Cless juga sudah merambah ke pangsa pasar di luar daerah. Seperti di Jombang, Kediri, Ngawi, Madiun dan Ponorogo. Karena produk ini memiliki kualitas tambahan berupa tambahan air doa para masyayikh NU selama proses produksi.

Baca Juga:  Pesan Refleksi Ketua IPPNU Malang di Momen Harlah ke-68

Saat ini, PCNU Nganjuk telah mengembangkan pabrik kedua yang berlokasi di bawah Sedudo Sawahan Nganjuk. Sehingga NU Cless saat ini sudah bisa memberikan deviden kepada PCNU sebesar Rp 80 juta per tahun. Selain itu dalam rangka memenuhi kebutuhan tekstil PCNU Nganjuk bekerja sama dengan industri tekstil yakni PT Sritek.

Dalam kemandirian PCNU telah melahirkan BMT, yang telah berdiri 11 bulan dengan omset Rp 1,5 Miliar. Kemudian ada NU Chicken yang merupakan salah satu usaha dalam bidang kuliner. Dengan proses pembuatan produk secara syariah. Ini telah berkembang di berbagai MWCNU dengan sistem frenchise.

Kemudian, ungkap Kiai Hasyim, ada program sedekah sampah, yang saat ini sudah berkembang di 8 MWCNU. Dengan bekerja sama bersama dinas lingkungan hidup. Program ini sudah menghasilkan omset sekitar Rp 80 juta per bulan. Dengan pemberian kontribusi Rp 1,5 juta ke PCNU per bulan.

Baca Juga:  Pesantren Al-Manshur Popongan Klaten,  Dapat Kunjungan Wagub Jateng

“Untuk menjamin keberlangsungan program sedekah sampah, PCNU Nganjuk bekerja sama dengan PT Superindo Plastik. Sebuah pabrik olahan plastik terbesar di Nganjuk,” imbuh Kiai Hasyim.

Berikutnya ada kegiatan Kirab Koin, dalam rangka penggalangan dana untuk layanan kesehatan. Dalam satu momen saja bisa mengumpulkan Rp 850 juta. Kemudian melalui gerakan koin NU Peduli setiap bulan rata-rata memperoleh Rp 350 juta. Sehingga bisa memberikan kontribusi ke PCNU Nganjuk sebesar Rp 50 juta per bulan.

“Masih banyak program PCNU Nganjuk yang belum dipaparkan. Mudah-mudahan kami bisa menjadi juara. Karena juara di NU Award adalah hal penting bagi kami. Karena akan lebih memacu menuju organisasi yang lebih baik dan kompeten,” pungkasnya. Dy

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA