AULA, Lamongan – Jelang peringatan 1 Abad NU, PAC GP Ansor Laren menggelar upgrading bagi kader dengan menggelar Diklat Administrasi dan Sekolah Cyber, Minggu (22/01/2023) di Aula MWC NU Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Dalam sambutannya, Ketua PAC GP Ansor Laren, Sahabat Nurudin menyampaikan bahwa diklat ini bisa dimanfaatkan oleh para kader sebagai bekal keilmuan di zaman serba digital ini.
“Dengan adanya diklat ini, Kader Ansor khususnya di Kecamatan Laren ini harus turut serta dalam membentengi diri dari ancaman perang cyber yang mungkin tidak bisa dihindari di zaman digital sekarang ini,” tuturnya
Tidak hanya sekolah cyber, para kader Ansor tersebut juga dibekali keilmuan tentang administrasi sebagai bekal kader di masa depan, agar bisa menjalankan roda organisasi menjadi lebih baik.
Sahabat Nurudin berharap, dengan bekal keilmuan yang didapatkan dalam kegiatan diklat ini untuk bisa diamalkan di wilayah ranting masing-masing, sehingga tujuan daripada kegiatan ini bisa tercapai demi kemajuan organisasi
“Kami ucapkan terimakasih, kepada sahabat-sahabat yang sudah menyempatkan diri hadir dalam kegiatan diklat ini. Semoga apa yang kita dapatkan setelah mengikuti kegiatan ini bisa bermanfaat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah MWC NU Laren, Bapak K.H. Jamali mendorong generasi muda melek digital, khususnya Pemuda Ansor. Ia mengapresiasi dan mendukung kader Ansor untuk turut berkontribusi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin media digital sebagai sarana dakwah juga dalam upaya menangkal serangan media cyber yang ektrem.
“Saya berpesan agar kader Ansor ini terus bisa berkarya dan menguasai dunia cyber, karena itu penting sekali di zaman sekarang itu media berjuang tidak bisa lagi secara tradisional, tetapi juga harus diimbangi melalui media cyber ini karena zaman sudah berubah,” tuturnya.
Menyongsong 1 Abad ini, ia juga berharap agar semua Banom NU khususnya di Kecamatan Laren terus bisa kompak dan bersinergi dengan baik untuk memajukan organisasi.
“Semua elemen harus kompak, baik ketua maupun anggota. Karena ibaratnya Ketua tanpa anggota itu koyok wong gendeng Urip tanpo tujuan. Sedangkan Anggota tanpa Ketua itu ibarat kapal yang terombang-ambing dilaut tanpa nahkoda, jadi harus saling melengkapi,” pungkasnya.
