Search

Pesantren di Pacitan Dorong Semangat Santri Kuliah di Luar Negeri

Majalahaula.id – Pondok Pesantren Modern Al-Anwar, Desa Ploso, Kecamatan/Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan english training yang bertajuk ‘Lets Improve Our Language Cause English Language is Fun and Easy’. Kegiatan tersebut dipusatkan di aula pesantren setempat, Senin (16/01/2023) malam.

Adapun narasumber dari kegiatan ini adalah Imam Bahrudin, alumni Universitas Monash (Monash University), Australia yang telah menyelesaikan program master of tesol.

Dalam kesempatan itu Imam mengatakan, kecakapan dan kemampuan dalam bahasa Inggris akan mempermudah untuk mendapatkan pendidikan atau bahkan karier Internasional.

“Kemampuan bahasa Inggris menjadi investasi yang berharga untuk mempersiapkan masa depanmu di dunia kerja maupun kuliah,” katanya.

Dirinya menyampaikan, saat ini dunia digital menyuguhkan berbagai informasi yang dibutuhkan pelajar untuk masa depan, tetapi ada satu syarat untuk bisa mempelajarinya yakni kemampuan dalam berbahasa Inggris. Dengan bahasa Inggris segala informasi akan lebih mudah dipahami.

Baca Juga:  PBNU: Libatkan Ulama dalam Izin Pendirian Pesantren

“Skill penguasaan bahasa asing merupakan modal awal kalau kita memang ingin sekolah di luar negeri,” imbuhnya.

Sementara, salah seorang pengurus pesantren Modern Al-Anwar, Ali Mustofa mengatakan, english training merupakan kegiatan pesantren untuk memberikan santri berupa pelatihan dalam penguasaan bahasa asing khususnya dalam bahasa Inggris.

“Alhamdulilah, hari ini narasumber berkenan hadir dan mengisi materi english training di Al-Anwar Pacitan, dan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kami bisa mengambil ilmu dari seorang master alumni Monash University,” terangnya.

Menurutnya, selain memberikan motivasi bagi santri untuk lebih optimis dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan penekanan penguasaan bahasa asing, diharapkan nantinya santri juga bisa go internasional.

“Semoga ilmu yang disampaikan nanti bisa memotivasi para santri untuk terus giat belajar dan optimis bisa menggapai keinginan belajar di luar negeri”, pungkasnya.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Ihya’us Sunnah Jember, Launching Kopi Bikla Produk Santri

Sejarah Berdiri

KH Khariri Anwar, yang lahir di Pacitan pada tanggal 30 Desember 1946 adalah tokoh yang memulai merintis pesantren yang berada di ujung selatan propinsi jawa timur ini. Berbatasan dengan laut jawa bagian selatan dan bagian barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah.

Daerahnya di dominasi oleh pegunungan. Hanya sebagian sedikit yang berada di perkotaan yang merupakan daerah dataran. Kehidupan yang tentram dan damai menghiasi derah pesisir selatan tersebut. Di daerah inilah Beliau, pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar di lahirkan. Berasal dari pasangan suami istri H. Anwar dan Hj. Siti Rochani. Konon cerita Ayahanda KH Khariri Anwar pernah menuntut imu di Tanah Sucu Makkah Al-Mukharomah selama kurang lebih sembilan tahun.

Baca Juga:  Gus Kautsar : Alumni Harus Jadi Agen Pecinta Ulama dan Pesantren

Untuk memperdalam ilmu agama, KH Khariri Anwar oleh Ayahhanda dimasukkan ke pondok pesantren yang terkemuka di tanah jawa. Pondok pesantren tersebut di antaranya adalah Pondo Tremas. Pada Tahun 1958 Beliau menuntut ilmu agama di Tremas Pacitan. Setelah itu Beliau Mondok lagi di Pondok Krapyak Yoyakarta.

Disana Beliau memperadalam ilmu-ilmu agamanya. Sampai merasa cukup Beliau meneruskan menuntut ilmunya di pondok pesantren Lirboyo Kediri. Disana selain belajar ilmu agama yang diambil dari kitab-kitab salaf (kitab kuning) beliau juga belajar ilmu kanuragan, atau dalam pesantren sering di sebut dengan ilmu kejadukan. Setelah merasa cukup maka beliau pulang ke kampung halamanya yaitu di Ploso Pacitan Jawa Timur.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA