Majalahaula.id – Bisnis studio musik selalu menjadi peluang usaha bagi para pebisnis, mengingat industri ini kian tumbuh dengan subur. Memang membuka bisnis studio musik memerlukan modal yang tak sedikit, tetapi untung yang akan didapat cukup menggiurkan, apalagi jika studio musiknya memiliki layanan yang diinginkan pelanggan.
Perlu diingat bahwa meskipun menjanjikan, adakalanya ladang bisnis ini berisiko. Untuk itu, dilansir dari Cermati.com, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar risko yang yang ditimbulkan bisa diminimalisir, simak berikut ini :
1. Modal
Modal diperlukan untuk membeli bermacam alat musik yang akan disewakan. Semakin lengkap alat yang disediakan, semakin besar pula modal yang diperlukan. Anda bisa memanfaatkan ruangan yang ada di rumah jika ingin menghemat modal. Namun, jika memang harus menyewa atau membeli gedung untuk studio musik, tentunya Anda harus menyiapkan modal ekstra.
2. Target Pasar
Menentukan target pasar merupakan hal yang penting dalam menjalankan usaha rental studio musik. Pasalnya, dapat memudahkan Anda dalam mengambil keputusan untuk aspek lain. Anda bisa menargetkan kalangan menengah ke bawah atau mungkin kalangan menengah ke atas sebagai penyewa. Jika target pasar sudah ditentukan, maka akan lebih mudah untuk menyediakan fasilitas yang diperlukan.
2. Lokasi Studio
Pastikan lokasi studio strategis dan mudah dijangkau agar memudahkan penyewa. Anda bisa menyesuaikan lokasi studio sesuai target pasar. Misalnya, jika target pasar adalah pelajar atau mahasiswa, pilihlah lokasi studio yang dekat dengan sekolah atau kampus.
3. Tarif Rental Studio
Anda perlu melakukan riset. Bisa dengan mendatangi beberapa studio musik yang memiliki target pasar seperti studio milik Anda. Dengan begitu penetapan tarif untuk studio musik akan lebih mudah. Sesuaikan pula dengan fasilitas yang diberikan agar mendapatkan benefit yang sepadan.
4. Spesifikasi Alat
Ada banyak pilihan alat yang dapat digunakan pada studio musik. Umumnya, spesifikasi alat terbagi dalam 3 kategori, antara lain alat musik lokal, build up (original), atau berlisensi. Kisaran harganya pun beragam, sesuai kategorinya. Untuk harga alat musik lokal ada di kisaran harga Rp25 – Rp35 juta, sedangkan kisaran harga alat musik build up kurang lebih di angka Rp75 juta dan untuk alat musik berlisensi bisa sampai 400 Juta. Spesifikasi alat yang Anda pilih harus sesuai dengan budget yang dimiliki. Jangan hanya karena gengsi, pemilihan alat melebihi budget.
5. Luas Ruangan
Luas ruangan yang kurang mengakibatkan gelombang yang dihasilkan oleh alat musik terpantul kurang sempurna, sehingga membuat bunyi yang dihasilkan kurang enak didengar. Minimal luas ruangan yang perlu disiapkan adalah 4 x 4 meter dengan tinggi 3 meter. Hal ini didasari dari kemampuan panjang gelombang bass, di mana per satu gelombang bisa mencapai jarak 34 meter.
6. Bentuk Ruangan
Sebisa mungkin menghindari ruangan dengan bentuk kubus karena akan berpengaruh pada standing wave yang berada di tengah ruangan. Perlu juga untuk melengkapi ruangan dengan diffuser (pemecah suara) agar kualitas suara yang dihasilkan lebih maksimal.
8. Fasilitas Studio
Kelengkapan fasilitas seperti stop kontak, Wi-Fi, AC, ruang tunggu, toilet, bahkan mini bar atau coffee shop. Ini akan menjadi poin tambahan untuk menarik pelanggan datang dan menyewa studio musik milik Anda.
9. Manajemen Studio
Manajemen ini akan membantu pengelolaan biaya operasional perawatan alat musik, perawatan ruangan, bahkan biaya listrik maupun telepon yang digunakan untuk menunjang kualitas pelayanan.
10. Promosi
Melakukan promosi hal yang wajib dilakukan. Salah satunya memasang iklan di fasilitas umum seperti videotron, kendaraan umum. Selain itu, promosi juga bisa dilakukan via digital, media sosial. Ada ratusan atau jutaan orang mengakses media sosial setiap hari. Dengan begitu peluang untuk usaha Anda dilirik akan semakin besar.