Majalahaula.id – Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta mengajak masyarakat melakukan refleksi akhir tahun 2022 berkaitan persoalan bangsa yang hingga kini belum terselesaikan. Seruan ajakan tersebut terungkap dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Kayu Manis Baru Matraman Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Ketua PW Muslimat NU DKI Jakarta, Hj Hizbiyah Wahab Chasbullah menyatakan terdapat beberapa persoalan sosial yang patut dijadikan refleksi. “Kita lewati saat-saat pergantian tahun ini dengan melakukan refleksi agar ke depan bangsa ini menjadi lebih baik,” kata Ketua Yayasan Universitas KH Abd Wahab Hasbullah (Unwaha) Tambakberas Jombang ini.
Juga menyoroti warga yang belum bisa menerima siaran TV digital setelah proses migrasi siaranyang dikenal dengan nama Analog Switch Off (ASO). Para pengguna TV analog disarankan untuk memiliki perangkat penting seperti antena dan Set Top Box (STB) agar tetap bisa menikmati layanan siaran TV digital.
Termasuk persoalan kebangsaan menjelang tahun politik perlu mendapatkan perhatian yang serius. Empat pilar kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945) terus diperkuat di seluruh lapisan masyarakat agar tetap kokoh, meski berbeda pendapat dan pilihan.
“Generasi muda pun dipupuk terus rasa nasionalismenya sebagai garda masa depan estafet negeri ini,” katanya.
Yang tidak kalah memprihatinkan dan masih sangat perlu uluran tangan dari semua pihak, yakni nasib korban gempa Cianjur, Awan Panas Guguran (APG) Semeru dan bencana di daerah lain.
Demikian pula banjir yang menjadi “tamu tak diundang” menjadi pekerjaan setiap pemimpin DKI Jakarta dari masa ke masa. “Kami siap menjadi mitra strategis Pemprov DKI Jakarta dalam mengurai permasalahan sosial kemasyarakatan sehingga negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yakni sebuah negeri yang indah, bagus, baik dan Allah SWT maha pengampun kepada para penduduknya,” terangnya. (Ful)