Majalahaula.id – Universitas Al Azhar Mesir menambah kuota beasiswa untuk Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini disampaikan saat kunjungan Menteri Agama ke Kairo, Mesir.
“Alhamdulillah, siang ini waktu Kairo, saya diterima Grand Syekh Al Azhar, Prof Dr Ahmed Al-Tayeb. Saya sampaikan harapan akan penambahan kuota beasiswa dan beliau merespons dengan baik,” terang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam laman Kemenag dikutip Sabtu (24/12/2022).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Masyikhatul Azhar, ia juga mengajukan permohonan agar asrama yang dulu dijadikan sebagai tempat isolasi bagi penderita COVID-19 dapat difungsikan kembali sebagai asrama mahasiswa.
Grand Syeikh Al Azhar (GSA), Prof Dr Ahmed Al Tayeb menyambut baik usulan ini. Ia menjelaskan, Al Azhar akan menambah kuota beasiswa dari 200 orang menjadi 250 orang.
“Kami sangat respek kepada anak-anak Indonesia yang berakhlak mulia, santun, ramah, dan tekun, serta memiliki minat dan motivasi tinggi terhadap pendidikan,” ujar Syeikh Ahmed Al-Tayeb.
Tentang asrama, Guru Besar Bidang Akidah dan Filsafat ini menyampaikan bahwa asrama itu memang akan diaktifkan kembali sebagai asrama mahasiswa.
“Insya Allah, tempat isolasi COVID-19 akan difungsikan kembali sebagai asrama mahasiswa, khususnya bagi mereka yang mendapat beasiswa Al-Azhar melalui jalur Kementerian Agama,” sebutnya.
“Namun, saya meminta kepada pihak Kedutaan agar ikut mendampingi mereka dalam peningkatan kegiatan-kegiatan ilmiah, sosial, keagamaan, dan kebudayaan,” sambungnya.
Universitas Al-Azhar Mesir sendiri merupakan salah satu pusat utama pendidikan sastra Arab dan pengkajian Islam di dunia. Universitas ini juga merupakan universitas pemberi gelar tertua kedua.
Tak terbatas pada ilmu keagamaan, Universitas Al Azhar juga menyediakan beragam bidang ilmu lainnya, seperti psikologi, ekonomi, kedokteran, sains dan matematika, serta teknik.