Search

BI Kaltim Fasilitasi UMKM Go Digital

Majalahaula.id – Sebagai upaya membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merambah pasar global, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI KPw Kaltim) memfasilitasi pelaku usaha untuk go digital.

Kepala BI KPw Provinsi Kaltim Ricky Perdana Gozali mengatakan, dalam mendukung target UMKM go digital, Bank Indonesia melaksanakan pengembangan UMKM digital melalui lima pengembangan untuk pelaku UMKM Kaltim sepanjang 2022. Lima pengembangan itu adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM), penguatan kelembagaan, pengelolaan keuangan, produksi, dan pemasaran.

“Pemanfaatan digitalisasi dalam sistem pembayaran dan pencatatan keuangan, dapat membantu UMKM membentuk rekam jejak dan profil kredit yang baik, sehingga memudahkan UMKM dalam mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal,” kata Ricky seperti dikutip dari Antara, Senin (12/12/2022).

Baca Juga:  UMKM Denpasar Diharap Masuk Jejaring UNESCO

Dalam akses pembiayaan, ia menyebut, telah membantu UMKM binaan memperoleh kredit senilai Rp2,1 miliar, pengembangan kapasitas, dan pendampingan bagi 158 UMKM yang terdiri dari UMK subsisten, pendukung pariwisata, ekspor, dan produsen komoditas inflasi pangan (volatile food).

Ricky juga mengatakan, pihaknya bersyukur karena melalui sinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bisa mewujudkan pemberdayaan ekonomi syariah di akhir tahun ini, yakni didorong melalui zakat community development untuk pondok pesantren binaan di Kabupaten Kutai Barat senilai Rp500 Juta.

Sementara itu, sebagai upaya meningkatkan kapasitas ekonomi UMKM, pihaknya juga telah memberikan bantuan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam bentuk sarana dan prasarana pendukung produksi.

Baca Juga:  Sukses Naikkan Omzet Usaha Keluarga

Bahkan, tiga hari lalu, saat BI Kaltim menggelar acara bertema “UMKM Berkapasitas, Berkualitas dan Naik Kelas” di Big Mall Samarinda, Ricky telah menyerahkan tiga PSBI kepada UMKM pendukung pariwisata dan ekspor.

Sebanyak tiga PSBI tersebut telah diserahkan kepada Kelompok Usaha Batik Kalland Project, kedua kepada kelompok UMKM kopi, dan yang ketiga adalah untuk UMKM perajin lidi nipah. Ketiga bantuan tersebut diberikan dalam bentuk peralatan hilirisasi produksi, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dan kapasitas produksi UMKM.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA