Search

Super Tim Dibutuhkan demi Kemajuan Pendidikan NU

Majalahaula.id – Salah satun tantangan yang dihadapi Nahdlatul Ulama (NU) adalah menyiapkan lembaga pendidikan yang dapat menjawab perkembangan zaman. Karenanya dibutuhkan aneka terobosan demi memastikan hal tersebut. Dan Lembaga Pedidikan Ma’arif NU merupakan langkah panjang dan jauh dalam menggapai tantangan dan peluang yang ada. Untuk dapat melangkah jauh maka dibutuhkan hadirya super tim.

Demikian salah satu pesan yang disampaikan oleh Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Prof Ali Ramdani saat pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Pelatihan Digitalisasi Pendidikan Kepramukaan, Senin (05/12/2022). Kegiatan berlangsung di bertempat di Gedung MNUC Jakarta.

Prof Ali Ramdani menyampaikan bahwa NU telah memberikan kontribusi yang sangat banyak terhadap bangsa dan masyarakat Indonesia. Membangun lembaga pendidikan, kata dia, adalah program jangka panjang, bukan sekadar calan cepat. Karena menempuh perjalanan jauh maka perlu kebersamaan, bergandengan tangan, dan kekompakan. “Kalau engkau ingin jalan cepat silakan jalan sendiri, tetapi kalau engkau ingin jalan jauh maka bergandengan tanganlah dengan orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ditemukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia di Malaysia

Sementara itu, Sekretaris LP Ma’arif NU, Harianto Oghie saat membuka pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan saat ini terbatas untuk tiga wilayah yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur dan Banten. Menurutnya tiga wilayah ini yang akan menjadi tuan rumah event-event nasional Sako Ma’arif di masa yang akan datang. Lebih lanjut, Kanda Oghie–sapaan akrabnya menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 menjadikan LP Ma’arif terbuka terhadap kemajuan teknologi.

Di beberapa daerah, meskipun masa pandemi, seperti Jawa Timur dan Jawa Barat program-program sako Ma’arif tetap terlaksana dengan baik. “Di Jawa Timur ada kegiatan Jelajah Santri dengan peserta mencapai 10.000,” ujarnya.

Rakor dan pelatihan kali ini, menurut Kanda Oghie sebagai momentum yang tepat untuk konsolidasi pengurus Sako Ma’arif NU. Selain itu, digitalisasi Pramuka ini sebagai warisan dari pandemi karena semua kalangan diajak untuk melek terhadap digital dan teknologi. Baginya, perkembangan yang ada harus dijawab dengan ikhtiar yang tepat. “Saatnya Sako Ma’arfi NU dapat menemukan aplikasi terkait kepanduan dan kepramukaan karena saat ini eranya era digital,” tegasnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA