Majalahaula.id – Berangkat dari keprihatinan seorang pemuda dari Sidoarjo Jawa Timur, Tatag Bintara Yudha sukses merintis bisnis gitar dengan brand Luna Guitarworks. Tatang sapaan akrabnya, mendirikan brand tersebut tahun 2016.
Gitar yang diproduksi oleh Luna Guitarworks dibuat secara custom dan dikerjakan secara handmade berdasarkan pesanan yang diterima. Proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu selama dua bulan hingga satu tahun.
“Saya ingin suarakan bahwa produk anak bangsa adalah yang terbaik dan sudah ada marketnya di luar negeri. Indonesia tidak kekurangan sumber daya, kita punya bargaining sebagai produk anak bangsa,” kata Tatag dikutip dari Antara.
Menurut Tatang, harga gitar yang ditawarkan bervariasi tergantung kelasnya. Untuk gitar kelas medium dijual dengan harga mulai Rp 12 juta sampai Rp 25 juta. Kemudian untuk gitar kelas premium dijual Rp 26 juta sampai Rp 55 juta. Sedangkan untuk edisi kolektor dijual di atas Rp 55 juta hingga Rp 120 juta.
“Collector edition itu mulai Rp 55 juta sampai Rp 120 jutaan pernah. Tapi nanti tidak menutup kemungkinan ada harga yang terjangkau dari Rp 8 juta sampai Rp 12 juta,” tuturnya.
Dari situ, dia bisa mengantongi minimal Rp 20 juta keuntungan bersih per bulan dari 2 orderan yang didapat. Di saat pandemi seperti ini, biasanya pesanan yang diterima hanya berkisar 3 hingga 7 orang per bulan.
“Modalnya kira-kira Rp 150 jutaan, minim banget sebenarnya. (Penghasilan) nggak tentu sih kadang ada orderan 2 orang yang mungkin sebulan profitnya Rp 20 juta lah. Paling minimal pesanan 3 sih, kadang bisa 7. Nggak tentu apalagi pandemi, sebelum pandemi bisa 7-10 orang,” jelasnya.
Tatag mengaku memiliki keterbatasan untuk memproduksi gitar dalam jumlah banyak karena alat produksi yang sederhana. Untuk itu, dia meminta bantuan pemerintah agar bisa mendukung usahanya melalui pendanaan yang tujuannya juga untuk mengurangi tingkat pengangguran dengan cara menyerap lapangan ke rja, serta untuk perwakilan Indonesia di dunia Internasional di sektor Craftsmanship Industri Kreatif.
“Kalau didukung pemerintah, kita punya formula katakanlah kita misalkan produksi sebulan 100 sampai 1.000 (gitar), kita bisa profit sampai Rp 1 miliar lebih. Itu tujuannya mulia selain buat nama Indonesia sendiri di mata dunia, ada perwakilan lewat Luna ini,” tandasnya pada Senin.
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Tatag lantaran dia dianggap sebagai pelaku UMKM yang turut mempromosikan gitar buatan Indonesia ke dunia internasional.
Menurut Sandiaga, ini menjadi bukti bahwa produk-produk asli Indonesia memiliki kualitas yang dapat bersaing di dunia internasional.
“Saya memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Luna Guitarworks yang sudah mempromosikan butik gitar asli Indonesia ke dunia internasional lewat keunikan desain gitar yang dibuat,” kata Sandiaga.