Search

Inayah Wulandari Wahid Pemuda dan Kebudayaan Bangsa

Majalahaula.id – Perempuan yang juga Sekretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU) ini mengajak generasi muda, khususnya generasi muda muslim, untuk senantiasa menjunjung tinggi kebudayaan bangsa Indonesia dengan segala potensinya sebagai identitas utama.

Hal tersebut disampaikan Inayah di sela gelaran Rakernas ke-5 Lesbumi PBNU yang dihelat di Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (04/12/2022) malam.

“Generasi muda harus bersyukur bahwa Indonesia memiliki identitas kebudayaan yang sangat kuat, yaitu identitas sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat sebagai fondasi dan modal besar dalam membangun peradaban global,” katanya.

Ina, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa kita bisa hidup dan berhubungan dengan siapa saja dan di mana saja. Namun, kebudayaan yang kita miliki tetap menjadi potret utama jati diri kita di mata dunia. “Kita perlu bersyukur, terutama keluarga besar NU, karena kita sudah punya identitas dan pegangan yang kuat. Jadi, kita bisa ke mana-mana kepalanya, tapi kakinya tetap pada ruh NU dan Indonesia dengan membawa Islam yang damai, Islam rahmatan lil alamin,” tuturnya.

Baca Juga:  Khofifah Indar Parawansa Sapa Warga Jatim di Bengkulu

Cara bersyukurnya, lanjut Inayah, dengan teguh memegang identitas kita. Jika kebudayaan lain bisa besar sekarang di dunia itu karena mereka memakai identitas tersebut dan bangga serta yakin dengan potensi yang dimilikinya. “Kita juga bisa melakukan yang sama. Identitas kita sama mereka enggak lebih buruk atau jelek. Kita sama-sama keren. Makanya kita gunakan identitas kita untuk mencapai visi baru peradaban dunia. Nah, yang punya kekuatan paling besar itu teman-teman muda,” tandasnya. “Jadi, pakai terus kekuatannya lewat kebudayaan, kesenian, dan apapun yang bisa dilakukan,” sambung putri bungsu Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Ina menjelaskan bahwa saat ini masyarakat hampir kehilangan jati diri seiring dengan berbaurnya berbagai identitas. Sehingga PBNU berkepentingan untuk mengembalikan dan membangun kembali identitas kebudayaan masyarakat Indonesia sebagai titik tumpu dalam upaya membangun peradaban dunia kontemporer. Dan hal tersebut tentu saja harus mendapat dukungan dari berbagai kalangan. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA