Majalahaula.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan ungkap kerja sama tiga pilar majukan UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia. Kerja sama tiga pilar ini menurutnya melibatkan pelaku UMKM, ritel modern, dan marketplace.
“Jadi segitiga ini kita sambungkan. Saya hampir setiap hari melakukan itu,” ujarnya dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan di Graha Adora, Pesawaran, Provinsi Lampung, pada Kamis, 1 Desember 2022.
Zulkifli Hasan menginginkan produk-produk UMKM, khususnya Provinsi Lampung, bisa masuk ke ritel modern. Terlebih keberadaan ritel modern hampir merata tersebar di kecamatan dan kabupaten/kota.
“Jadi produk-produk UMKM harus bisa masuk ke ritel modern. Buat apa ritel modern mengambil dari Jakarta. Kejauhan,” kata dia.
Kualitas produk UMKM yang semakin maju, lanjut dia, akan meningkatkan daya beli ritel modern.
“Ritel-ritel modern yang ada di Lampung harus mengambil produk-produk UMKM,” ungkapnya.
Sebaliknya, ritel modern dengan kapasitas logistik yang kuat diharapkan mampu menyuplai kebutuhan pelaku UMKM. Oleh karena itu, ritel modern sudah kita wajibkan sekarang, Permendagnya sudah selesai, ritel modern harus bisa menyuplai UMKM, dan warung-warung kecil. Sehingga harganya kompetitif.
Zulkifli Hasan melanjutkan, tiga pilar penting memajukan UMKM ini mampu meningkatkan omset pelaku usaha dan menambah pendapatan negara melalui pajak. Kerja sama pilar ketiga, lanjut Zulkifli Hasan, adalah menyambungkan pelaku UMKM dengan marketplace.
“Jual online atau marketing online itu tidak bisa dihindari lagi. Oleh karena itu, UMKM juga bisa jualan bersama Tokopedia atau marketplace lainnya untuk menambah omsetnya,” kata dia.
Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa kerja sama tiga pilar tersebut mampu meningkatkan omset pelaku UMKM hingga tiga kali lipat.
“Sebaliknya, kita juga melakukan kerja sama dengan marketplace dan platform digital, mengembangkan ke pasar-pasar lokal,” ujar dia.
Mantan Ketua MPR RI ini memaparkan, dalam waktu dekat, Kementerian Perdagangan akan melakukan pelatihan bagi pelaku UMKM untuk bisa mengembangkan pasar ekspor.
“Dunia sekarang suka dengan produk-produk UMKM. Meski produk UMKM mahal sedikit, masih lebih disukai kalau kita ekspor. Ekspor produk UMKM masih terbuka untuk pangsa pasar baru,” kata dia.
“Memang melambat yang Barat, tapi yang pasar baru luas sekali sekarang. Asia Selatan itu 1,5 miliar orang, Timur Tengah 400 juta orang, Afrika 1 miliar orang. Pendek kata, pasarnya besar sekali,” pungkasnya.