Majalahaula.id – Menjadi salah satu nominator Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) Award 2022 yang masuk tahap visitasi. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sidoarjo langsung gerak cepat dalam program penanggulangan bencana alam.
Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, LPBINU menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana tahun 2022 di Alun-alun setempat, Rabu (30/11/2022). Apel tersebut guna mengecek kesiapan tiap sektor dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi tahun 2022-2023.
Ketua Pengurus Cabang (PC) LPBINU Sidoarjo H Samsul Huda menegaskan, pihaknya siap ikut berpartisipasi dan mendukung Pemkab dalam upaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
Cuaca buruk tidak bisa disangkal, apalagi Sidoarjo menjadi salah satu daerah rawan bencana alam. Seluruh pihak harus terlibat langsung dalam penanggulangan.
“Sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo ini rawan diterjang bencana angin kencang dan banjir. Kami siap ikut berpartisipasi dan mendukung kegiatan pemerintah dalam penanganan bencana yang ada di kawasan Kabupaten Sidoarjo, baik itu sebelum maupun pasca bencana.” tegasnya usai mengikuti apel.
Karsono Kabid pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sidoarjo berharap, melalui kegiatan ini, sinergitas dalam penanggulangan bencana terus ditingkatkan agar tercipta pembagian tugas yang efektif, efisien, dan terpadu. Sehingga respons cepat penanganan bencana dapat lebih terarah.
“Tak hanya itu, peran serta kesiapsiagaan seluruh elemen penanggulangan bencana dan masyarakat diharapkan juga semakin meningkat. Khususnya pada saat memasuki musim penghujan,” harapnya.
Mengantisipasi bencana hidrometeorologi, ia berpesan kepada masyarakat agar senantiasa melakukan dan meningkatkan monitoring saluran air, sampah, dan pohon yang lebat. Terutama pohon yang berada di depan rumah. Berikutnya, melaksanakan gotong-royong untuk mengurangi resiko bencana pada titik-titik yang beresiko bencana.
“Jangan membuang sampah di saluran air. Selanjutnya, mengedukasi keluarga agar selalu waspada pada potensi-potensi angin kencang dengan menjauhi baliho dan pohon yang rapuh saat musim hujan, serta mengaktifkan posko siaga di kecamatan dan desa bersama Linmas dan relawan lokal,” pungkasnya. Dy