Search

H Haedar Nashir Nasihat Jelang Pemilu 2024

Majalahaula.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini memberikan pesan khusus kepada banyak kalangan ketika memasuki Pemilu 2024. Khusus kepada para politisi hendaknya bertindak sebagai negarawan karena merekalah yang akan menentukan masa depan pesta demokrasi yang lebih baik.

“2024 itu adalah kontestasi yang krusial juga dan mudah-mudahan ini ada satu suasana baru. Pertama, kita tidak mau mengulang lagi yang kita resahkan bersama, yaitu pembelahan politik,” katanya dalam acara Press Gathering jelang Muktamar 48 Muhammadiyah, Senin (07/11/2022).

Dirinya mengingatkan bahwa potensi apa yang akan terjadi pada 2024 mendatang akan sangat ditentukan perilaku para politisi tersebut. Karenanya, kalau berharap ketegangan tidak terjadi, maka sebaiknya para politikus yang harus menjadi teladan.

Baca Juga:  Kisah Pahlawan Safari Wukuf dan Senyum Jamaah Haji Lansia

Ia kemudian menyoroti gejala yang terjadi saat ini, yaitu narasi soal pentingnya merayakan keberagaman terus-menerus diproduksi.Namun, pada saat yang sama, alpa untuk menekankan pentingnya merayakan persatuan. Padahal Indonesia memiliki aneka keragaman yang kalau tidak dikelola dengan baik akan berakibat buruk.
Padahal, ia menekankan bahwa kebinekaan dan ketunggalan ibarat dua sisi mata uang yang saling tarik-menarik. Haedar mengatakan, Indonesia tidak hanya memerlukan ruang untuk keberagaman, tetapi juga membutuhkan komitmen untuk tetap bersatu.

“Kita ingin lahirnya siapa pun yang diusung partai mana pun, baik di partai politik atau kekuatan-kekuatan masyarakat yang menyangga kontestasi, baik relawan atau apa pun, baik di (pemilu) eksekutif maupun legislatif, betul-betul menjadi negarawan,” katanya menegaskan.

Baca Juga:  Darmawan Prasodjo Lebaran Layanan Listrik Aman

Secara konkret, Muhammadiyah menegaskan bahwa perdebatan mengenai hal-hal yang berpotensi membelah masyarakat harus dihindari. Kemudian, ia mengingatkan bahwa dimensi identitas yang membuat anak bangsa saling bertikai bukan hanya agama, melainkan juga kesukuan, golongan, dan ideologi, tidak boleh dipolitisasi kembali.

“Sekarang ini saatnya kita menciptakan ruang publik bahwa kontestasi 2024 adalah ajang para negarawan untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan diri kelompok dan orientasi kekuasaan yang tidak berkesudahan,” ujar Haedar.

Sekadar diketahui bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar perhelatan Muktamar ke-48 di Solo, Jawa Tengah dua pekan mendatang. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA