Search

Pesan Syaikh Syauqi untuk Hargai Martabat Perempuan

Majalahaula.id – Grand Mufti Mesir Syaikh Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam menyampaikan pesan kepada Ketua Pelaksana (OC) Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Pesan itu disampaikan saat Ning Yenny Wahid berdialog dengan Syaikh Syauqi Ibrahim di sela-sela perhelatan konferensi internasional G20 Religion Forum atau R20, di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua Bali.

Yenny mengatakan, Syaikh Syauqi menekankan bahwa sejatinya Islam menghargai martabat perempuan. Peradaban Islam mengakui peran perempuan sangat besar bahkan jauh sebelum peradaban barat. “Grand Mufti Mesir memberikan semangat bagi kaum perempuan muslim untuk tampil dan berkiprah di masyarakat. Bahkan beliau memberikan contoh-contoh bagaimana perempuan-perempuan dalam Islam itu dalam sejarah sejak zaman dahulu sejak zaman imam-imam mazhab yang empat mazhab itu itu sudah banyak sekali peran-peran perempuan yang menonjol,” ungkap Yenny.

Baca Juga:  Berbagi Bahagia dengan Anak Yatim, Penyandang Disabilitas Hingga Kaum Dhuafa

Syaikh Syauqi, lanjut Yenny juga mendorong agar perempuan Muslim di Indonesia dapat mengambil peran dan berkontribusi positif dalam pergumulan sosial ekonomi budaya maupun politik.

Ditambahkannya, Syaikh Syauqi juga menulis buku tentang peran perempuan dalam politik yang menyoroti bahwa banyak hal yang selama ini dianggap salah kaprah. “Perempuan dalam Islam itu dari awal bahkan sebelum dunia barat dan dunia lainnya mengakui tentang kesetaraan gender perempuan dalam Islam sudah diakuinya haknya. Nah jadi buat saya, saya sangat bergembira sekali bahwa justru imam besar dari Mesir juga memberi dorongan bagi kaum muslimat ya perempuan-perempuan Islam untuk mau maju dan berkiprah memberikan kontribusi yang positif ya untuk perkembangan dan kebaikan di masyarakat,” tutur Putri Gus Dur ini.

Baca Juga:  Haul Ponpes Alkarimi Ke 131 Tahun 2023 Himappka Gelar Temu Alumni Akbar Lintas Generasi

Seperti diketahui wacana tentang kesetaraan martabat perempuan merupakan visi dari duet kepemimpinan Raois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar dengan ketua umum PBNU KH Yahya Staquf. Hal itu dibuktikan dengan menempatkan sejumlah tokoh perempuan NU di berbagai jajaran kepengurusan PBNU untuk masa khidmat 2022-2027. Bahkan dalam rangkaian 1 Abad NU, PBNU juga merilis NU Women yang diketuai Yenny Wahid. (Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA