Search

Nareta Defiani Sabet Predikat Peneliti Terbaik IRN

Majalahaula.id -Nareta Defiani berhasil terpilih sebagai Peneliti Terbaik dalam Program Indofood Riset Nugraha 2021-2022. Mahasiswi dari Fakultas Biologi Univeristas Gadjah Mada (UGM) ini dinilai memenuhi kriteria penilaian. Ada lima aspek penilaian, yakni pelaksanaan penelitian, mutu penelitian, teknik presentasi, penguasaan materi, dan sikap peneliti.

Dilansir dari laman ugm.ac.id, Nareta mengungkapkan Fakultas Biologi pernah meraih predikat sama di tahun 2018. Nareta sendiri melakukan observasi potensi mikroalga (Chlorella vulgaris) dan tanaman mata air (Azolla microphylla) sebagai sumber protein dalam pakan ayam alternatif yang dipersonalisasikan untuk ayam hibrida lokal hasil pemuliaan oleh Gama Ayam, yaitu Golden Kamper.

Golden Kamper merupakan ayam dwiguna unggul secara kuantitas bobot dan kualitas fenotip. Sebagai pedaging, ayam kamper sudah bisa dipanen pada umur 49 hari, sedangkan lazimnya ayam pedaging lokal baru bisa dipanen pada umur 100 hari. Sementara itu, sebagai ayam petelur, kamper memiliki produksi telur sangat tinggi.

Baca Juga:  Ratusan Lembaga Pendidikan Islam Siap Meriahkan Muslim Edufest 2023

Lebih lanjut, Nareta menjelaskan panen pertama sudah bisa dilakukan ketika ayam berumur 120 hari atau empat bulan. Produktivitas telur kamper tergolong tinggi, mencapai 140 telur per 300 hari. Namun, dalam praktiknya penggunaan pakan untuk ayam dwiguna masih didominasi oleh pakan broiler yang memiliki harga lebih tinggi (Rp10.500/kg) dibandingkan dengan pakan ayam kampung (Rp6.000/kg).

Selain itu, penggunaan pakan broiler untuk Golden Kamper dirasa tidak efisien karena galur ayam kampung membutuhkan energi sebesar 2.900kkal/kg sedangkan ayam broiler sebesar 3200kkal/kg.
“Kebutuhan protein ayam juga berbeda berdasarkan jenisnya. Golden Kamper yang difungsikan sebagai ayam petelur dan pedaging tentu saja membutuhkan protein yang lebih tinggi,” bebernya pada Rabu, 2 November 2022.

Baca Juga:  Para Guru di Bojonegoro Terima Penghargaan Pengabdian

Nareta lantas menginisiasi penelitian terkait pengaruh pakan alternatif campuran mikroalga C. vulgaris dan tanaman air A. microphylla terhadap gen cGH dan PRL sebagai marka gen yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian menunjukkan pemberian mikroalga dan tanaman mata air juga dapat menurunkan nilai FCR, namun tetap menghasilkan persentase karkas >50 persen dan berbeda signifikan.

Tidak hanya itu, hasil RT-qPCR menunjukkan penambahan bahan lokal tersebut dapat meningkatkan level gen cGH dan PRL dalam sitoplasma. Maka dari itu, formulasi pakan alternatif yang diinisasi dan diteliti ini dapat menjadi kandidat pakan optimal untuk ayam hibrida maupun ayam dwiguna lainnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA