Search

Ansor Kota Makassar Hiasi Maulid dengan Nuansa Kebangsaan

Majalahaula.id – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bernuansa kebangsaan sukses digelar oleh Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu berselang. Acara berlangsung meriah lantarab dipusatkan di Tribun Karebosi.

Kegiatan ini didukung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kemenag dan melibatkan Pemerintah Kota Makassar. Acara semakin menyita perhatian karena dirangkai dengan kegiatan Makassar Bershalawat. Demikian pula dihadiri sejumlah ulama dan pejabat.

Di antara ulama yang hadir adalah Rais PCNU Kota Makassar yang juga Ketua MUI Kota Makassar KH Baharuddin HS, KH Abd Mutthalib selaku Pimpinan Pondok Pesantren MDIA Bontoala selaku pembawa hikmah maulid. Tampak pula sejumlah ulama serta kiai muda NU di kawasan setempat menambah semaraknya acara.

Baca Juga:  Muncul Penyakit Baru “Flu Tomat” Begini Gejala & Penularannya!

Sementara pejabat Pemkot Kota Makassar tampak hadir mewakili Wali Kota Makassar staf ahli A Irwan Bangsawan bersama Kabag Kesra Kota Makassar. Hadir pula Ketua PCNU, KH Kaswad Sartono bersama sekertaris yakni Usman Sofian, Ketua DMI, GP Ansor dan pengurus kecamatan hingga pengurus wilayah dan undangan lain.

Kegiatan maulid ini sekaligus digelar dalam rangka menyambut HUT Kota Makassar.Karenanya A Irwan Bangsawan sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Sangat tepat acara ini karena momentumnya dirangkaikan dengan Makassar Bershalawat menyambut hari kelahiran Kota Makassar 9 Nopember mendatang,” katanya.

Tampil pula memberi sambutan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sulsel, Kakandepag Kota Makassar dan pembacaan doa oleh Gurutta KH Baharuddin, HS.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk Sampang, Lahirkan Generasi Tanggap Bencana

Kemeriahan maulid kali ini karena digelar khusus dengan nuansa kebangsaan. Karena tampak berkibarnya bendera merah putih dan bendera NU dan Ansor di tengah-tengah jamaah yang hadir diiringi dengan lantunan ragam shalawat dan mars perjuangan Ansor dan Yalal Wathon dan musik rebana. Sejumlah pihak merasa sangat antusias karena kegiatan tidak semata bernuasa religi, juga tertanamnya rasa nasionalisme hususnya bagi para pemuda. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA