Majalahaula.id – Konferensi Tingkat Tinggi G20 memasukkan secara resmi Forum Agama G20 atau Religion of Twenty (R20). Ini merupakan pertama kalinya agama-agama besar dunia dilibatkan untuk menangani masalah-masalah global yang mendesak sebagai acara utama atau Main Event. Forum R20 yang merupakan salah satu agenda Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam memperingati 1 Abad NU ini akan dihelat 2-3 November 2022 di Nusa Dua, Bali dan dibuka secara resmi Presiden Joko Widodo.
Pertemuan ini memobilisasi para pemimpin dan pemuka agama global untuk memastikan agama berfungsi sebagai solusi yang sejati dan dinamis, bukan sebagai sumber masalah di abad ke-21. NU menjadi penggagas sekaligus pendiri R20. NU dan Center for Shared Civilizational Values (Sekretariat R20) juga mengundang Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia yang berbasis di Makkah, Syaikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, untuk menjadi ketua bersama dalam acara R20.
Dalam beberapa tahun terakhir, Liga Muslim Dunia semakin memfokuskan jangkauan publiknya pada moderasi beragama dan persahabatan antarmasyarakat dan peradaban dunia yang beragam. Selain mengembangkan kerja sama dengan Liga Muslim Dunia, NU juga bekerja sama dengan Gereja Katolik global dan dengan salah satu jaringan Kristen terbesar di dunia, Aliansi Evangelis Protestan Dunia, yang mewakili 600 juta orang di 143 negara.
Sekretaris Jenderal Aliansi Evangelis, Prof. Thomas Schirrmacher dari Jerman, akan menghadiri R20 secara langsung. Aliansi Evangelis telah bekerja sama dengan NU sejak 2019. Mantan Utusan Khusus Uni Eropa untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di luar Uni Eropa, Jan Figel, juga merupakan peserta yang telah mengonfirmasi kehadirannya. Jan Figel memainkan peran kunci pembebasan Asia Bibi, seorang perempuan Kristen yang dibebaskan setelah hampir satu dekade pemenjaraan di Pakistan atas tuduhan penistaan agama. Kemudian Uskup Agung Henry Ndukuba yang mewakili Gereja Anglikan Nigeria yang memiliki sekitar 25 juta penganut juga akan berpidato di sesi pembukaan R20.
Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi PBNU Ishaq Zubaedi Raqib mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan R20 adalah untuk mencegah isu identitas yang digunakan sebagai senjata, membatasi penyebaran kebencian kelompok, serta melindungi masyarakat dari kekerasan dan penderitaan akibat konflik. “Selain itu, R20 juga bertujuan mendorong diskusi yang jujur dan realistis dalam komunitas beragama hingga memasukkan nilai-nilai moral dan spiritual ke dalam struktur kekuatan geopolitik dan ekonomi,” kata Ishaq.
India dan Brasil juga secara berturut-turut akan memegang presidensi G20 pada 2023 dan 2024. India memiliki penduduk Hindu terbesar di dunia sebanyak 1,1 miliar orang dan Brasil memiliki penduduk Kristen terbesar kedua di dunia sejumlah 194 juta orang.(Vin)