Search

Ansor Trenggalek Jatim Suarakan Tolak Eksplorasi Tambang Emas

Majalahaula.id – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor NU Trenggalek, Jawa Timur bersatu dengan masyarakat dari berbagai Aliansi Rakyat Trenggalek. Mereka berangkat ke Jakarta untuk menyuarakan penolakan tambang emas yang dilakukan salah satu perusahaan.

”GP Ansor NU Trenggalek tegas menolak eksploitasi tambang emas di Trenggalek dan mendukung penuh Perjuaang Rakyat Trenggalek menolak kegiatan eksploitasi PT SMN di Trenggalek,” ujar Zidni ‘Ilman Nafi’a, Rabu (26/10/2022).

Salah satu pengurus PC GP Ansor NU Trenggalek ini menjelaskan bahwa penolakan merupakan bentuk hikmat Nahdliyin terhadap perjuangan pendiri NU Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari dalam mengisi kemerdekaan dan menjaga kepentingan serta keselamatan rakyat.

Baca Juga:  PCNU Ponorogo tak Pasang Target Juara

Selain GP Ansor NU Trenggalek, dalam gerakan aksi penolakan eksploitasi tambang emas di Trenggalek juga diikuti elemen masyarakat Kecamatan Kampak, Gandusari, Dongko, Watulimo, dan Munjungan. Kemudian, MHH PP Muhammadiyah, LHKP PP Muhammadiyah, GP Ansor Trenggalek, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Trenggalek, Pemuda Muhammadiyah Trenggalek, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Trenggalek.
Selain itu, turut tergabung juga Pemuda Gereja Trenggalek, Fatayat NU Trenggalek, Kader Hijau Muhammadiyah Trenggalek, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Trenggalek, Sima Swantatra Indonesia, serta Laskar Empu Sindok.
Berikutnya, ada Aliansi Rakyat Peduli Trenggalek (ARPT), Naluri Insan Petualang Ora Nate Kapok (NIPONK), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), juga WALHI Jawa Timur.

Baca Juga:  Peluang Wisata Saatnya NU Ambil Peran

Berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Trenggalek, akan melakukan audiensi dengan tiga kementerian, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Seperti diketahui, Trenggalek mengalami banjir parah yang mengakibatkan beberapa kecamatan terendam. Bahkan ada kawasan yang harus direlokasi karena tidak lagi memungkinkan untuk ditempati. Dan yang paling bertanggung jawab adalah perusahaan tersebut. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA