Search

Nyai Hj Sinta Nuriyah Melepas Rindu kepada Gus Dur

Majalahaula.id – Istri mendiang KH Abdurrahman Wahid ini membacakan Surat Cinta untuk Gus Dur, dalam Panggung Budaya pada Temu Nasional (Tunas) Gusdurian 2022 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (15/10/2022).

Surat cinta ini disampaikan Nyai Sinta dengan sangat romantis. Bahkan terkadang ada kalimat-kalimat yang lucu dan haru. Nyai Sinta menyampaikan rasa rindu yang mendalam kepada sang suami. Hal ini pula yang dirasakan oleh anak-anak ideologis Gus Dur, bernama Gusdurian.

Assalamualaikum, Mas. Lewat surat ini, aku panjatkan doa untuk panjenengan. Sebab seperti kata panjenengan, doa harus dipanjatkan. Karena doa tidak bisa memanjat sendiri. Mungkin ini adalah surat kedua yang aku tulis untuk panjenengan. Semoga panjenengan masih ingat kali pertama aku membalas surat panjenengan. Surat yang isinya keluhan atas kegagalan studi panjenengan. Tak disangka-sangka, surat itu mampu mengantarkan hatiku berlabuh di hati panjenengan. Gagal dalam studi tidak berarti gagal dalam hal jodoh, kataku. Masih ingat nggak Mas? Tidak terasa sudah 10 tahun (lebih) panjenengan berpulang. Aku pernah sangat berduka, tetapi kini aku sadar bahwa aku merasa panjenengan masih berada bersama kami semua.

Baca Juga:  Wan Azizah binti Wan Ismail Kerja Sama dengan Muslimat

Setelah membacakan Surat Cinta untuk Gus Dur itu, Nyai Sinta menerima sebuah karya seni dari Komunitas Gusdurian Gorontalo. Karya seni berupa lukisan wajah Gus Dur yang terbuat dari benang dan paku itu merupakan buah tangan dari Akbar Hidayat.

“Buat saya, (lukisan) ini adalah karya yang langka, karena belum ada yang bisa membuat lukisan seperti ini dari benang dan paku. Paku dan benang tidak ada artinya,” ungkap Nyai Sinta saat menerima hadiah lukisan dari Gusdurian Gorontalo itu.

Selain penampilan Nyai Sinta, Panggung Budaya Tunas Gusdurian 2022 dimeriahkan pula oleh banyak penampil. Di antaranya atraksi Barongsai, Standup Indo Surabaya, Monolog Inaya Wahid, dan pembacaan puisi oleh penyair berjuluk ‘Celurit Emas’ dari Madura, D Zawawi Imron.

Baca Juga:  Kartu Prakerja Gelombang 43 Telah Dibuka, Jangan Sampai Ketinggalan

Dan kegiatan berakhir Ahad (16/10/2022) dengan menghasilkan sejumlah rekomendasi yang hendaknya mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan, terutama pemerintah. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA