Majalahaula.id – Hujan deras yang mengguyur Blitar sejak Minggu (16/10/2022) malam mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang melanda lima Kecamatan wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Banjir bandang ini membuat warga di 12 desa terendam air setinggi pinggang orang dewasa. Berdasarkan data awal badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, banjir bandang melanda Kecamatan Sutojayan, Binangun, Panggungrejo, Wates dan Wonotirto.
Air meluap di seluruh area persawahan, rumah rumah penduduk dan pasar tradisional. Guna antisipasi kejadian banjir seluruh petugas baik dari TNI/POLRI, Tagana dan BPBD Kab Blitar bersama warga masyarakat mengevakuasi warga desa termasuk ternak milik warga yang terdampak Banjir.
Sepanjang Sungai Klatak, Kecamatan Panggungrejo, yang lokasinya lebih tinggi dari Sutojayan juga dilanda banjir bah aliran sungai. Data BPBD Kabupaten Blitar sampai Senin sore (17/10/2022), 1.179 rumah terdampak banjir.
Selain itu, di sekitar Sungai Rejoso Kecamatan Binangun air juga meluap menggenangi permukiman warga. Sebanyak 8 rumah terendam di Desa Rejoso, meluas di Desa Salamrejo sebanyak 7 rumah terdampak, dan di Desa Binangun ada 4 rumah kebanjiran.
Banjir juga melanda Kecamatan Wates, Wonotirto serta sebagian wilayah di Kecamatan Kademangan yang posisinya tepat berada di bagian barat Kecamatan Sutojayan.
Meluasnya wilayah terdampak banjir otomatis membuat jumlah pengungsi semakin banyak. Banjir juga mengakibatkan sebanyak 465 orang diungsikan dan 1.180 KK terdampak banjir. “Kemungkinan masih bertambah jumlah pengungsi maupun luasan wilayah yang terdampak banjir. Karena hujan deras masih terus turun. Kami masih melakukan pendataan terus,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berttyanto.
NU Bantu Korban Banjir
NU Peduli Kabupaten Blitar mendirikan posko di Kecamatan Sutojayaan tepatnya di kantor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kelurahan Kalipang Sutojayan. Selain itu, posko Banjir juga didirikan di Kecamatan Panggungrejo di Kedung Biru Desa Kalitengah dan di Desa Serang atau Grobokan.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Blitar, Imam Karya Bakti mengatakan, posko memberikan layanan dengan menampung para pengungsi, mendirikan dapur umum, layanan kesehatan, serta layanan psikososial . “Sementara ini, distribusi bantuan berupa pembagian nasi, layanan kesehatan dan bantuan psikososial,” uujar Imam.
Bantuan masuk sementara ini datang dari Baznas Kabupaten Blitar, obat-obatan dari Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan NU Peduli Siaga Bencana. “Melihat kondisi saat ini, ada beberapa kebutuhan yang mendesak, di antranya makanan dan sembako, air mineral, kebutuhan bayi, anak anak maupun perempuan, kebutuhan Lansia, hingga pakaian baru,” ungkapnya.
NU Peduli Blitar setidaknya telah membangun tenda dan mengerahkan dua unit ambulans. “Tim kesehatan terdiri dari banyak kalangan yakni relawan LKNU, Bagana, LPBINU, seluruh banom NU di wilayah terdampak dan tim psikososial,” pungkas Imam.(Vin)