Majalahaula.id – Persaudaraan Wanita Etnis Tionghoa Indonesia (Perwanti) Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI melakukan pertemuan dengan Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat.
Pada Dalam pertemuan itu, dihadiri Ketua Umum Perwanti-PSMTI Yenni Thamrin dan rombongan dari sejumlah divisi di kepengurusan. Sementara dari Fatayat NU Jabar, dipimpin Hirni Kifa Hazefa, beserta jajaran pengurus dan beberapa anggota.
Ketua PW Fatayat NU Jabar, Hirni Kifa Hazefa menyambut baik kedatangan Ketum Perwanti beserta rombongan PSMTI lainnya.
“Pertemuan ini untuk bersilaturahim, berkenalan dan menjajaki peluang kerja sama untuk mengembangkan program kerja Perwanti maupun Fatayat NU, terutama dalam penjajakan kerja sama untuk mengadakan program bimbingan tenaga kerja mandiri dan padat karya,” katanya, Rabu (12/10/2022).
Yenni menjelaskan beberapa program yang akan digiatkan bersama antara lain, kelas pembuatan kue, memasak, merangkai bunga, dan lain sebagainya.
“Kami juga akan melakukan kerja sama pada beberapa pelatihan soft skill seperti ilmu komunikasi, kewirausahaan, kepribadian dan lainnya,” ungkapnya.
Sebagai sesama organisasi perempuan di Indonesia, Yenni berharap terjalinnya pertemuan ini dapat menghadirkan program kerja yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan.
Rombongan juga diajak mengunjungi Galeri Sejarah Tionghoa di YDSP. Ari sana dapat diketahui bahwa ternyata suku keturunan Tionghoa telah banyak berperan dalam penyebaran Islam maupun aksi-aksi perjuangan kebangsaan Indonesia.
Sebagai informasi, PSMTI merupakan organisasi kemasyarakatan suku Tionghoa Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia tingkat nasional dan telah berdiri sejak 28 September 1998. Kepengurusan telah tersebar di 32 provinsi serta 300 kota/kabupaten se-Indonesia.
“PSMTI bersifat sosial, budaya dan kemasyarakatan sebagai wadah komunikasi, interaksi, penyerap dan penyalur aspirasi suku Tionghoa di Indonesia dengan lembaga negara, instansi pemerintah, organisasi dan komponen masyarakat lain,” tandas Yenni. (Ful)