Majalahaula.id – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memprotes keras pencatutan logo NU dalam “Surabaya Islamic Festival” yang akan digelar di Jatim Expo Surabaya, 14-16 Oktober 2022. Penolakan serupa juga disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, yang logo organisasi para ulama ini dicatut dalam publikasi acara “Surabaya Islamic Festival” tersebut.
Sekretaris PWNU Jawa Timur, Akh. Muzakki menegaskan, PWNU Jatim sama sekali tidak terlibat dan melibatkan diri dalam penyelenggaraan acara hijrahfest (Surabaya Islamic Festival) di JX Surabaya. “PWNU Jatim memprotes keras dan mendesak pihak penyelenggara untuk meminta maaf 1 × 24 jam atas pencatutan logo NU dalam penyelenggaraan acara hijrahfest di JX tersebut,” tutur Prof Akh Muzakki, dalam keterangan Kamis (13/10/2022).
Seperti diketahui, sempat tersiar di media sosial pernyataan Arie Untung, seorang dari kelompok Hijrahfest, yang menyelenggarakan acara dengan menempelkan nama “Surabaya” dalam “Surabaya Islamic Festival”, menyebut direstui kalangan kiai di NU Jawa Timur. Sontak pun mendapat respon dari masyarakat, khususnya warga Nahdliyin yang menyayangkan klaim dukungan dimaksud.
Dalam video yang beredar, Arie Untung memberi pernyataan bersama M. Hasan Ubaidillah. Terkait hal ini, Hasan Ubaidillah menyampaikan penjelasan berikut:
Assalamu’alaikum, wr. Wr.
Setelah mencermati perkembangan acara Hijrafest Surabaya Islamic Festival yang sampai saat ini belum mendapatkan restu dari MUI jatim maupun PWNU jatim. Maka statemen yg pernah dibuat berupa imbauan dan ajakan untuk ikut meramaikan acara tersebut yang berasal dari saya agar tidak dikeluarkan dan tidak dipublikasikan.
“Demikian, atas pengertian dan kerja samanya disampaikan terima kasih,” tulis Hasan Ubaidillah, tertanggal Surabaya, 10 Oktober 2022.
Sikap MUI Jawa Timur
Nahdlatul Ulama bersama para kiai pesantren secara tegas menyatakan sikapnya atas acara yang digelar kelompok yang terindikasi gerakan yang cenderung mendeskreditkan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila.
Di antara mereka, terdapat sejumlah nama yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung organisasi yang telah dilarang secara resmi oleh Pemerintah Indonesia.
Selain PWNU, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur pun memberi pernyataan sikap atas pencatutan nama MUI dalam acara tersebut.
“MUI Jatim menyatakan sikap bahwa tidak ada keikutsertaan dan tidak melibatkan diri dalam penyelenggaraan kegiatan hijrahfest (Surabaya Islamic Festival) 2022 di Jatim Expo Surabaya,” kata Ketua MUI Jawa Timur, KH Ahsanul Haq, dalam keterangannya, Kamis 13 Oktober 2022.
Sebagaimana PWNU Jawa Timur, MUI Jawa Timur pun menyatakan dengan tegas dan menuntut agar kelompok Hijrahfest untuk minta maaf dalam waktu 1 kali dalam 24 jam.
“MUI Jatim menolak keras adanya pencantuman logo MUI dalam acara tersebut dan mendesak penyelenggara untuk meminta maaf dengan kurun waktu 1 × 24 jam,” tutur Kiai Ahsanul Haq, yang juga aktif di Badan Amil Zakat Nasional (BASNAS) Jawa Timur menegaskan.