Search

Ini Program Muslimat Kabupaten Blitar yang Pikat Juri PWNU Jatim Award 2019

Majalahaula.id – Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Blitar, Jawa Timur dinyatakan keluar sebagai juara pertama Penganugerahan PWNU Jatim Award 2019. Ternyata kunci sukses PC Muslimat NU Kabupaten Blitar adalah program-program yang mereka kembangkan manfaatnya dirasakan warga muslimat dan nahdliyin tak hanya di Blitar bahkan sejumlah kota lain.

Di malam puncak grand final PWNU Jatim Award 2019, ada enam cabang yang berhasil masuk pada tahap grand final yakni Pamekasan, Lamongan, Jombang, Sidoarjo, Kota Batu, dan Kabupaten Blitar. Keenam cabang Muslimat NU ini memberikan presentasi apa saja program unggulan yang mereka miliki di Gedung PWNU Jawa Timur. Pada saat memberikan presentasi atas program-program unggulannya, Muslimat NU Blitar langsung dipimpin oleh ketua mereka, Hj Masluchy. Sebelumnya, rombongan ini menampilkan yel-yel yang telah mereka ciptakan sebelumnya.

Baca Juga:  Siap Menang, PCNU Lumajang Kantongi Segudang Prestasi

Ada beberapa program unggulan yang ditampilkan saat pembacaan presentasi. yakni pengajian rutin di 22 anak cabang, pelatihan manasik haji bagi muslimah dan anak-anak, pondok janda lansia, penerbitan buku Risalah Shalat, dan masih banyak lagi lainnya. Nyai Masluchy yang merupakan pengasuh pesantren putri Nasyrul Ulum Modangan Nglegok, Blitar ini menjelaskan program dengan rinci. Yang pertama ia jelaskan adalah mengenai pelaksanaan pengajian yang digelar di 22 anak cabang yang ada di bawah PC Muslimat NU Kabupaten Blitar.

Tak hanya itu saja, ternyata adanya pengajian ini sangat membantu masyarakat, khususnya para pedagang. Bahkan pada saat ini sudah terbentuk komunitas pedagang Muslimat NU Kabupaten Blitar. “Bahkan sudah ada sekitar 70 pedagang yang masuk ke dalam grup komunitas pedagang Muslimat NU Kabupaten Blitar. Mereka berasal dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari Sidoarjo dan Kediri,” tukasnya.

Baca Juga:  Ribuan Pesantren Ikuti Program OPOP Jabar 2022

Selain pengajian rutin, ada juga program berupa pemberian pelatihan manasik haji bagi muslimah dan anak-anak. “Dalam hal ini, kami bekerjasama dengan pihak Kementerian Agama. Untuk pelatihan manasik haji bagi anak-anak sendiri merupakan langkah untuk pengenalan sedini mungkin, bahkan pesertanya hingga ribuan,” terangnya.

Nyai Masluchy kemudian menjelaskan tentang program Pondok Janda Lansia. Menurutnya, program ini sebagai bentuk kepedulian dari Muslimat NU terhadap para janda lansia akan kebutuhan spiritual dan rohani. “Selain pembinaan ibadah, dalam program ini juga diadakan senam lansia. Harapan kami adalah selain mendapatkan jiwa yang sehat, para peserta juga mendapatkan kesehatan rohani. Dan kegiatan ini semua ditanggung oleh Muslimat NU Blitar,” ujarnya.

Baca Juga:  9 Langkah untuk Digdayakan NU di Usia 1 Abad

Di ujung presentasinya ia mengungkapkan program Muslimat NU Kabupaten Blitar yakni peluncuran buku Risalah Salat. “Penerbitan buku Risalah Salat bertujuan untuk membantu para muslimah yang masih awam.,” pungkasnya. (Vin)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA