Search

PMII di Sumut Sesalkan Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

Majalahaula.id – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatra Utara (Sumut) Rahmad Ibrahim Hasibuan menyebutkan sepak bola hanyalah hiburan bukan kuburan. Pernyataan tersebut disampaikannya terkait insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam.

“Tentu ini menjadi tragedi yang memilukan, tragedi ini menambah catatan buruk sepak bolak Tanah Air,” katanya, Selasa (04/10/2022).

Ia juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa yang disebabkan oleh kerusuhan tersebut. Selain itu menuturkan bahwa tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang hendaknya dijadikan momentum untuk memperbaiki sistem atau regulasi sepak bola Tanah Air.

Baca Juga:  LBH Ansor Jateng Siap Mediasi Warga Desa Wadas

“Ini kita jadikan momentum memperbaiki sistem dan sebagai evaluasi sepak bola, jangan saling menyalahkan atas kerusuhan ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa sepak bola merupakan hiburan yang dapat dinikmati semua kalangan. Akan tetapi, jika diwarnai dengan kerusuhan tentu ini menjadi satu kerugian, baik klub dan juga nantinya kepada timnas.

Karenanya, PC PMII Palas juga mengutuk oknum yang menjadi dalang dalam peristiwa ini. Dirinya berharap agar Kapolri bertindak tegas dalam penanganan kasus ini.

“Kami sungguh prihatin jika membayangkan bagaimana perasaan orang tua, keluarga, bahkan anak-anak yang tidak bersalah pun ikut menjadi korban dalam tragedi ini” jelasnya.

Berdasarkan update terbaru diketahui korban meninggal dunia 125 orang, korban luka berat 21 orang, dan korban luka ringan 304 orang. BPBD Jatim membeberkan tragedi ini bermula setelah pertandingan antara Arema FC versus Persebaya berakhir. Sejumlah pendukung Arema kecewa dan turun ke lapangan untuk mencari pemain dan offisial. Petugas pengamanan yang menjaga lantas melakukan upaya pencegahan. Namun kemarahan suporter tetap tidak terkendali dan melempar benda ke lapangan.

Baca Juga:  Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Rapat Kerja Kedua

“Guna meredakan kemarahan suporter, polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah supporter,” bunyi keterangan BPBD Jatim. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA