Search

Bawaslu di Kepulauan Bangka Belitung Ajak Fatayat NU Awasi Pemilu

fatayat nu awasi pemilu

Majalahaula.id – Partisipasi sejumlah kalangan dalam upaya memastikan tahapan pemilihan umum berjalan lancar demikian diharapkan. Karenanya, diharapkan peran aktif berbagai kalangan sangatlah penting. Apalagi dengan melibatkan organisasi sosial keagamaan.

Hal itu juga yang dilakukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menggandeng Fatayat Nahdlatul Ulama (NU). Yang diperlukan adalah guna memperluas nilai-nilai pengawasan di daerah ini.

Disampaikan Ketua Bawaslu Basel, Azhari bahwa peran Fatayat NU akan melakukan sosialisasi. Demikian pula adalah memberikan pemahaman tentang nilai-nilai kepemiluan dan demokrasi kepada para jamaahnya di masing-masing daerah.

“Kami menggandeng Fatayat NU dengan tujuan untuk memperluas spektrum getaran atau resonansi nilai-nilai pengawasan di Bawaslu supaya lebih menggema,” kata Azhari di Toboali, Sabtu (01/10/2022).

Baca Juga:  Ansor Toraja Raya, Sulsel Gabungkan PKD dan Diklatsar

Lebih lanjut dijelaskan bahwa peran Fatayat NU sangat dibutuhkan jelang Pemilu. Hal tersebut tidak dapat dielakkan lantaran karena kaum hawa sangat mudah dijadikan objek korban black campaign oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya fungsi pengawasan dengan menggandeng sejunlah kalangan sangatlah penting.

“Terutama edukasi kepada perempuan, karena perempuan rentan dijadikan objek atau korban oleh aktor politik. Kami tidak ingin mereka melakukan hal yang dilarang dalam undang-undang,” ujarnya.

Azhari menambahkan kolaborasi ini dilakukan sebagai bagian untuk mempersiapkan pesta demokrasi pemilu serentak pada tahun 2024 mendatang. Dengan demikian, para perempuan NU dan elemen lain dapat memberikan sumbangsih agar perjalanan pemilu akan sesuai dengan harapan.

Baca Juga:  Muncul Wacana Amandemen UUD 1945 untuk Tunda Pemilu

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan kondisi demokrasi yang lebih baik lagi,” tandasnya. Yang selama ini sudah dilakukan sudah sangat memadai, hanya saja di momentum pemilu hendaknya dapat lebih dioptimalkan. Karena dalam pandangannya, kesuksesan pelaksanaan pemilu adalah kebutuhan mendesak demi kelancaran proses pembangunan. Lantaran keterpilihan pemimpin harus dilewati dengan pemilu yang berkualitas. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA