Search

Rektor UNU Yogyakarta Bagikan Tips Meraih Kesuksesan

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo mengatakan untuk meraih kesuksesan, para sarjana hendaknya jangan ragu untu belajar di luar bidangnya. Pasalnya saat ini adalah eranya hybrid (campuran dengan teknologi) bukan lagi linear (ilmu murni).

“Tak terkecuali dalam pola pikir dan pembelajaran. Semua bidang ilmu bisa dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi,” katanya saat mengisi webinar Sevima di Hari Sarjana Indonesia, Kamis (29/09/2022).

Widya mencontohkan dunia pendidikan, yang jika dilakukan secara linear maka hanya akan berfokus pada pembelajaran di ruang kelas. Saat ini dengan perkembangan teknologi, dunia pendidikan bisa digabungkan dengan aplikasi di handphone, dan memiliki peluang bisnis yang luar biasa. Dan peluang tersebut demikian terbuka.

Baca Juga:  Rifqil Muslim Suyuthi Pengalaman Layani Istri Ngidam

“Mahasiswa masih kuliah, bisa membuat aplikasi pembelajaran bahkan menjadi guru les secara online. Dokter bisa memberikan konsultasi melalui online. Ini tidak bisa terjadi kalau sarjana pendidikan dan sarjana kedokteran tidak belajar teknologi,” ungkapnya.

Menurutnya, agar percaya diri dalam belajar di luar bidang, para sarjana harus percaya bahwa belajar apa pun pasti ada manfaatnya, sebab hasil dari belajar bukan sekadar selembar ijazah. Yang terpenting adalah keterampilan lain yang juga tentunya bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.

“Tapi juga peluang untuk mix and match, mempelajari yang relevan dan dibutuhkan masyarakat, menghubungkan dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga ilmu yang sarjana miliki akan sesuai dan ada lapangan kerjanya,” lanjut dia.

Baca Juga:  Zannuba Ariffah Chafsoh Siap Kawal NU Award

Selain itu, untuk meraih kesuksesan, lulusan perguruan tinggi juga perlu belajar caranya belajar dan meninggalkan sebagian yang sudah dipelajari. Ia mengingatkan ilmu pengetahuan pasti akan berubah, sesuatu yang dipelajari di masa lalu belum tentu relevan di masa depan.

“Jadi para sarjana perlu memiliki skill caranya belajar, dan meninggalkan sebagian yang sudah dipelajari untuk digantikan dengan hal yang baru,” imbuh pria yang juga Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara itu.

Ia berpendapat, pada akhirnya sekolah adalah tempat belajar untuk bagaimana belajar, sehingga bisa beradaptasi dalam situasi apapun, terlebih perubahan dunia yang demikian cepat dan disruptif. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA