Search

LPPNU Kabupaten Lampung Tengah Rumuskan 3 Program di Rapat Kerja Perdana

Majalahaula.id – Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Lampung Tengah menggelar rapat kerja perdana yang dihadiri oleh seluruh badan pengurus harian. Agenda ini membahas program kerja mulai dari jangka pendek, jangka menengah, hingga program kerja jangka panjang.

Wakil Sekretaris PC LPPNU Kab. Lampung Tengah, Muhammad Muflih menyampaikan, LPPNU Kab. Lampung Tengah resmi dilantik pada tanggal 21 Agustus 2022. Gelaran ini bersamaan dengan momentum pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Lampung Tengah, masa khidmat 2022-2027.

Kini, LPPNU Kabupaten Lampung dinahkodai oleh H. Ujang Mahmud, S.Pd.I, salah satu kader Nahdlatul Ulama yang sudah malang melintang di bidang pengembangan pertanian dan perkebunan di kancah nasional.

“Kepengurusan LPPNU Kabupaten Lampung Tengah secara struktural diisi oleh 5 orang dewan pakar, dan 10 orang badan pengurus harian yang siap mensukseskan program program kerja LPPNU selama masa kepengurusan. Sebagai tindak lanjut pasca dilantiknya LPPNU Kabupaten Lampung Tengah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Hasil Konferensi, Berikut Duet Rais dan Ketua MWCNU Teluk Bintan

Sedangkan, Ketua LPPNU Kabupaten Lampung Tengah, H. Ujang Mahmud, S.Pd.I, dalam sambutannya menyatakan, bahwa, LPPNU Kabupaten Lampung Tengah harus solid, menyusun dan melaksanakan program kerja yang terukur, dan tepat sasaran, juga membawa manfaat bagi masyarakat banyak, khususnya bagi para warga Nahdlatul Ulama yang mayoritas berlatarbelakang sebagai petani.

Adapun program kerja LPPNU Kabupaten Lampung Tengah secara umum terbagi kedalam 3 bagian skala prioritas.

Pertama, LPPNU Kabupaten Lampung Tengah memprogramkan pembentukan Muharrik LPPNU di tingkat Kecamatan se Kabupaten Lampung Tengah. Muharrik LPPNU, merupakan unit kerja yang langsung dibawah komando LPPNU kabupaten, adapun wilayah kerja nya mencakup satu kecamatan dimana kepengurusan muharrik tersebut berada.

Selain pembentukan muharrik LPPNU di 29 Kecamatan se Kabupaten Lampung Tengah, silaturahmi antara LPPNU Kabupaten Lampung Tengah dengan MWC NU guna mensosialisasikan program LPPNU, mensosialisasikan kepengurusan muharrik, juga di agendakan dalam program kerja tersebut.

Baca Juga:  Bupati Bandung Hadiri Festival Qasidah Fatayat NU

Kedua, yakni pengembangan sumber daya manusia di internal warga nahdliyyin. Diantara dengan mengadakan pelatihan pelatihan bagi pertanian, pembentukan kelompok wanita tani, kelompok taruna tani, dan program serupa guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian dalam rumah besar Nahdlatul Ulama.

Ketiga, program internal kepengurusan LPPNU Kabupaten Lampung Tengah, dimana akan diadakan evaluasi rutin dari program kerja yang sudah dilakukan selama 3 bulan sekali.

Ujang menyampaikan, rapat kerja perdana ini menjadi landasan gerak bagi segenap pengurus LPPNU Kabupaten Lampung Tengah tersebut.

“Dalam rangka melakukan pengembangan pertanian di kabupaten Lampung tengah, dengan niatan mengembangkan sumberdaya yang ada, dan membangun Kesejahteraan Bersama melalui pemberdayaan, Semoga langkah gerak Segenap Pengurus LPPNU Kabupaten Lampung tengah mendapat Ridha dari Allah SWT dan dimudahkan dalam pelaksanaannya,” tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua LPPNU Kabupaten Lampung Tengah, Sunanta, S.P, menyatakan, bahwa, suatu organisasi, bukan hanya soal membuat program kerja yang utopis. Tapi harus mampu menyusun program kerja yang terukur dan terlaksana dengan baik dan benar.

Baca Juga:  NU Tak Mau Terlibat Politik Praktis

“Program kerja LPPNU Kabupaten Lampung Tengah yang ada ini, jika dijalankan dengan baik dan benar, maka insyaallah akan sangat terasa manfaatnya bagi keluarga besar Nahdlatul Ulama, dimana sektor pertanian kita akan berkembang sesuai dengan yang kita harapkan,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua LPPNU Kabupaten Lampung Tengah, H. Eman Sulaeman, S.E, menambahkan, pembentukan muharrik bisa segera terlaksana mulai dari Kecamatan terdekat dan paling mudah di jangkau dari titik sekretariat. Mulai dari Bekri, Bangunrejo, Kalirejo, dan Sendang Agung. Yang akan dibentuk dalam waktu dekat ini guna efektivitas dan efisiensi gerakan, baru berlanjut ke seluruh Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah.

(Muhammad Muflih)

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA