Search

Pemerintah Pastikan Stok Pangan di Tanah Air Aman

Majalahaula.id – Hal yang menjadi kekhawatiran sejumlah kalangan dalam suasana dunia yang kurang menentu adalah tentang ketersediaan pangan. Kondisi ini diperparah dengan perang antara Ukraina dan Rusia yang tidak jelas kapan berakhirnya.

Kendati demikian, ada kabar gembira yang disampaikan pemerintah. Karena Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, stok pangan di dalam negeri dijamin cukup hingga akhir 2022.

“Dari data kita dan faktualisasi lapangan, sampai 2022 akhir Desember ini, Insya Allah semua neraca produktivitas dan ketersediaan kita adalah cukup,” kata Syahrul setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/09/2022).

Kendati demikian, Syarhul menyebutkan, Presiden Joko Widodo berpesan agar produktivitas terus ditingkatkan, terutama pada komoditas yang masih impor seperti jagung, kedelai, cabai, dan bawang. Untuk itu, pemerintah telah memutuskan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membeli produk tani dalam negeri, sehingga negara menjamin harga jual hasil tani tersebut tidak anjlok. Selain meningkatkan produksi, pemerintah juga akan terus memperbaiki sistem logistik dan transportasi agar harga-harga tetap stabil.

Baca Juga:  Upaya Pemerintah Urai Kemacetan saat Puncak Mudik

“Kita berharap tidak hanya berharap produktivitasnya cukup, tetapi harganya dapat tetap dijaga untuk bisa dikendalikan dengan baik,” ujar Syahrul.

Lebih lanjut dirinya menyebutkan, ada dua pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk memastikan hal tersebut. Pertama, setiap kepala daerah diminta menyubsidi biaya transportasi agar harga pangan di daerah tersebut terkendali. Kedua, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional juga akan melakukan intervensi pada daerah-daerah tertentu yang persoalan distribusi pangannya membutuhkan biaya besar.

“Menteri pertanian akan membuat mapping (pemetaan) seperti apa, di mana daerah shortage (kekurangan), di mana daerah produsen,” kata Syahrul. “Dengan demikian ini akan menjadi bagian-bagian dari dialog dan diskusi kita secara bersama dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan antarpemerintah daerah,” imbuh dia.

Baca Juga:  PBNU Fokus Lakukan Kaderisasi Ulama di Luar Jawa

Memang, ketersediaan pangan menjadi salah satu isu yang demikian mendapatkan tanggapan berbagai kalangan. Kondisi bahan baku di Tanah Air yang tidak stabil dan ditambah musim yang diperkirakan sulit diprediski akan menjadi pendulang kerawanan pangan tersebut. Harapannya, jaminan pemerintah benar adanya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA