Search

Kisah UMKM Kuliner, dari Dapur Rumahan Hingga ke Gerai Waralaba

umkm rice bowl

Majalahaula.id – Sering bukan mendengar percakapan orang yang dengan berapi-api menceritakan menu makanan yang mereka coba? Mereka tak peduli seberapa jauhnya, bahkan tak mempermasalahkan berapa harganya, tetapi rasa bumbu di lidah mereka tak pernah terlupakan dan membuat kecanduan.

Nah untuk itu, peluang bisnis kuliner sebenarnya sangat besar. Namun, bisnis kuliner juga tidak bisa sembarangan untuk memulainya, karena diperlukan belajar banyak terutama urusan rasa yang menarik selera banyak orang.

Hal itu dibuktikan oleh Wani Boemboe yang meluncurkan produk rice bowl miliknya ke lebih dari 50 gerai warlaba Alfaexpress dan Alfamart berlogo Beanspot di wilayah Jakarta-Tangerang. Dilansir dari laman dream.co.id, Chief Marketing Officer Wani Group, Rebecca Pamela dalam sesi online media networking menyampaikan Wani Boemboe menjawab kegelisahan yang ada dengan makanan yang masih terjangkau dan terjamin kebersihannya.

Baca Juga:  Jokowi Ingatkan Pelaku UMKM untuk Ajukan KUR Sesuai Kebutuhan

Rebecca mengaku, bukan dengan instan hingga produknya bisa dipasarkan secara lebih masif. Dia bercerita, awal karir produknya dimulai hanya dari dapur rumahan di Pulomas, Jakarta Timur pada tahun 2020 bersama sang pendiri brand tersebut, Erwin Ongkowijoyo dan Monika Anggraini selaku Chief Operating Officer dari Wani Group.

” Tidak disangka respon pasar sangat baik meningkatkan permintaan terhadap produk Wani Boemboe dari berbagai penjuru Jakarta, sehingga Wani Boemboe dapat dikembangkan menjadi seperti hari ini,” bangga Rebecca.

Hadirnya Wani Boemboe terinspirasi dari masakan Indonesia yang disukai oleh banyak orang, namun juga mudah disantap. Rebecca menjelaskan, Wani Boemboe hadir dalam bentuk rice bowl dengan isian lengkap mulai dari nasi, lauk, tempe orek, dan juga kremesan.

Baca Juga:  Usaha Kos di Lokasi yang Strategis

Beberapa menu andalannya yakni Sapi Boemboe Rendang, Sapi Boemboe Cabe Ijo, Ayam Boemboe Rujak, Ayam Boemboe Sambal Matah, dan Ayam Boemboe Jimbaran.

“Setiap variasi menu makanan dari Wani Boemboe diolah dengan kaya rempah dan berani bumbunya, sehingga lezat dan cocok untuk lidah orang Indonesia,” jelas Rebecca.

Soal harga, Wani Boemboe mematok Rp 20 ribu per mangkuknya. Dia memastikan, selain ramah di kantong pelajar hingga pekerja kantoran, nutrisinya dibuat cukup untuk mereka yang punya mobilitas tinggi.

Pihaknya berharap, ekspansi rice bowl Wani Boemboe tidak berhenti di waralaba Jakarta-Tangerang. Namun ke depan, produknya bisa menjangkau lebih banyak wilayah dan menambah variatif menu.

“Sekarang 50 (di area Jakarta dan Tangerang) mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa lebih banyak lagi. Wani Boemboe dibeli di kasir dan akan disajikan oleh kasirnya jadi yang kita kasih ke masyarakat makanan fresh,” kata Rebecca.

Baca Juga:  Hipmi Jatim Rintis Pemasaran Produk UMKM ke Singapura

Selain tersedia di minimarket, saat produk makanan Wani Boemboe sudah dapat dipesan melalui berbagai platform pemesanan daring. Dia mengaku percaya diri menjual produknya kepada masyarakat terutama anak-anak muda dan para commuter karena sejauh ini mendapatkan respon positif dari konsumen.

“Sekarang syukurnya orang-orang suka apalagi pas disajikan daging dilengkapi tempe orek, kremes karena orang Indonesia suka mencari yang kriuk-kriuk, dan tempe orek karena secara umum orang suka tempe orek yang teksturnya crunchy,” ujar Rebecca.
Dia menambahkan, label kulinernya berencana mengeluarkan produk minuman dan camilan yang tetap fokus pada kuliner khas nusantara.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA